Ini adalah hari pertama Alexa di London untuk membuka lembaran baru demi kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan di negeri orang ini. Ya, Alexa memutuskan untuk tinggal dan menetap di London selama beberapa tahun dan menjadikan hidupnya lebih ditemani anak-anak atau suaminya nanti.
Akan tetapi, Alexa yakin bahwa tidak ada pria yang mau menikah dengan wanita kotor lagi hina ini, mana ada pria yang berhubungan dengan wanita yang sudah tidak suci dan bahkan hamil di luar nikah? Namun, jika Allah berkehendak, maka apa pun yang mustahil baginya akan terjadi suatu saat nanti.
Saat ini, Alexa berada di pantai yang terkenal akan keindahannya, yaitu Pantai Pepitch, pantai yang dikenal dengan nama Pantai Pepitch dan berada di Kepulauan Scilly, tepatnya di Pulau St Mary yang berada di kawasan Cornwall, Britania Raya.
Pantai Pepitch biasanya dikunjungi oleh wisatawan lokal untuk bersantai atau sekedar berjalan-jalan di tepi pantai berpasir putih lembut ini. Pantai ini memiliki padang rumput di tepinya sehingga tak heran dijadikan sebagai area bersantai oleh wisatawan.
Alexa sejak dulu memang ingin sekali pergi ke tempat wisata yang berada di Inggris ini, tetapi ada saja halangan yang harus menunda dan menunggu waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai ini. Dan sekaranglah waktu yang tepat itu, inilah waktu yang tepat untuk ia mengunjungi pantai Pepitch.
Lama menikmati keindahan pantai ini, Alexa terus berjalan di dasar laut tanpa mengenakan alas kaki agar ia bisa merasakan lembutnya pasir yang menyapa telapak kaki.
"Gak sia-sia gue pergi ke pantai ini di hari minggu, banyak banget pengunjungnya. Apalagi para bule yang sedang berjemur, beuh ... damage-nya kentara banget euyy. I love London," monolog Alexa dengan wajah cerianya melihat para pengunjung pantai itu.
“Gue harap, gue nemu jodoh yang Allah tuliskan dalam lauhul mahfudz–Nya sejak gue masih berada dalam kandungan mami itu di tempat ini, di pantai yang indah ini dengan pertemuan yang indah dan berbeda dari yang lain sehingga gue nggak akan pernah melupakan pertemuan itu. Aamiin ..., " doa Alexa kemudian ia melanjutkan perjalanannya di sisir pantai.
Di depan sana dapat Alexa melihat banyak pengunjung yang sedang berlibur dan memperlihatkan sang surya pada tubuh mereka dengan cahayanya. Namun, saat Alexa hendak melanjutkan perjalanannya menjelajahi pantai impiannya, ada seseorang yang menabraknya hingga Alexa hampir terjatuh.
Dugh!
"Aduh. Woy, kalau jalan lihat-lihat dong!" teriak Alexa saat pria itu akan melanjutkan langkahnya.
Pria itu menghentikan langkahnya dan melirik Alexa yang meneriakinya, lalu ia berbalik menghadap Alexa dengan wajah menjengkelkannya.
"Apa maumu, Nona?" tanya pria itu acuh tak acuh.
"Apa? Lo tanya mau gue apa? Lo bercanda, ya?" pekik Alexa terhenti membuat pria di hadapannya menutup telinga erat.
"Apa mau anda, Nona? Maaf, saya tidak memiliki banyak waktu untuk menanggapi ucapan un–faeda anda."
"Lo tanya mau gue apa? Gue mau minta maaf sama gue, sekarang!" tekan Alexa di akhir kalimatnya.
"Apa salah saya hingga saya harus meminta maaf pada Anda, Nona? Saya tidak pernah melakukan sesuatu buruk dengan Anda selama ini, bahkan kita baru bertemu sekarang!" ujar pria itu membuat Alexa naik pitam.
"Dasar cowok pelupa! Lo masih tanya salah lo apa? Jelas-jelas tadi lo tabrak gue dan lo tanya salah lo apa tanya?" kesal Alexa mencoba menahan emosinya yang hampir di ujung batasnya.
"Oh. Saya hanya nabrak aja kok, nggak lebih. Anda juga tidak apa-apa, bukan? Jadi untuk apa dipermasalahkan heh? Dasar cewek!" ketus pria menyebalkan itu.
"Lo bilang cuma nabrak aja? Hei, kalau sampe gue jatuh dan gue beserta anak-anak gue gimana, ha? Lo mau tanggung jawab? Nggak, kan!" cerca Alexa tak dapat menahan emosinya lebih lama lagi.
"Akan tetapi Anda baik-baik saja, 'kan? Lalu untuk apa yang dipermasalahkan, buang-buang waktu saja! Lebih baik Anda lebih berhati-hati lagi jika berjalan," pesannya pada Alexa yang kini wajahnya sudah merah padam.
"Eh, bego! Lo yang nabrak gue, jadi lo yang harus hati-hati dan liat-liat kalau jalan! Jalan tuh pake mata, bukan pake tumit!" marah Alexa.
"Yayaya... oke gue minta maaf, puas lo!" serunya membuat Alexa semakin kesal.
"Gak ikhlas banget minta maafnya, minta maaf lagi!" titah Alexa membuat sang lawan bicara sebal.
"Nona saya mohon maaf atas perbuatan saya beberapa menit lalu yang tidak sengaja menabrak bahu Nona," tukas pria itu menekan semua kata-katanya.
"Oke gue maafin."
'Ya Allah, mimpi apa Sean kemarin hingga bisa bertemu dengan cewek nyebelin kaya dia ... nyesel Sean ke pantai,' keluh pria yang bernama Sean itu dalam batinnya.
"Udah, kan? Sekarang waktunya gue ke kantor untuk rapat," tukas Sean.
"Eh, tapi tunggu dulu deh, lo orang Indonesia ya?" sambung Sean mengernyitkan dahinya.
"Kalau iya kenapa? Nggak suka, iya!" sarkas Alexa.
"Ck, pantas nyebelin. Emang sih ya, lo itu udah ketauan kalau orang Indonesia dari sifat bar-bar dan petakilan lo itu. Nggak salah, emang!" decak Sean.
"Apa maksud lo ha? Gedeg gue lama-lama sama cowok nyebelin kaya lo!" teriak Alexa lagi dan lagi membuat telinga Sean pengang.
"Bisa nggak sih, gak usah teriak? Pengang nih, telinga gue karena teriakan cempreng lo itu. Berisik tau nggak!" geram Sean.
Karena tak ingin berdebat dengan Alexa yang super-duper nyebelin itu, Sean kembali mengeluarkan suaranya untuk menyelesaikan rasa penasaran dan keingin tahuannya sejak bertemu dengan Alexa tadi.
"Lo pasti baru di sini, yekan? Pasti sekarang itu lo lagi bulan madu sama suami lo, wah so sweet banget yah. Eh, tapi btw suami lo mana? Kok lo cuma sendirian di sini? Lagi beli sesuatu, ya?" ucap Sean ceplas-ceplos.
"Ah ya, gue cuma mau kasih pesan kalau cewek hamil kaya lo itu harus sering-sering ada di deket suami lo biar gak repot nyariin lo nanti." Perkataan Sean membuat hati Alexa tertohok dan sangat sakit seperti ditikam oleh beribu-ribu belati tajam.
Deg!
Tanpa disadari, air mata Alexa begitu saja membelai wajah cantik nan imut milik Alexa hingga Sean panik dibuatnya.
"Eh, eh. Kok lo nangis sih, sih? Emang ada yang salah ya sama ucapan gue? Duh gue minta maaf banget ya ... kalau gue bikin lo sedih atau sakit hati dan perasaan lo. Duh gimana dong, gue gak tau cara nenangin cewek lagi!" panik Sean saat Alexa semakin terisak.
"Aduh jangan nangis lagi, dong. Gue nggak mau yaa orang-orang ngira kalau gue ngapa-ngapain lo nanti, please jangan nangis ya ... ya ... please ...," sambung Sean mencoba meredakan tangisan Alexa.
Alexa terus menangis sesenggukan hingga Sean putus asa berbagai macam cara untuk memilihnya, tiba-tiba saja otak cerdas Sean menemukan ide yang Insyaallah bermanfaat dan mujarab untuk memilih Alexa.
"Em ... bagaimana kalau kita duduk di sana untuk memilih hati dan pikiran lo dengan melihat pemandangan dan juga menikmati es kelapa muda dari buahnya langsung, lo setuju?" tawar Sean.
"Oke gue setuju, tapi jangan lupa belikan gue tiga es kelapa muda untuk gue sendiri. Dan lo yang bayar!" Cetus Alexa dan berjalan ke arah bangku yang Sean tunjukkan dengan gaya angkuh dan sombongnya sampai Sean melongo sekaligus kesal dibuatnya.
"Dasar cewek gak tau diri, nyebelin! Mati lo, mati cewek kurang ajar!" umpat Sean yang hanya diabaikan oleh Alexa.
To be continue?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomanceAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...