19. Insident

582 19 0
                                    

Setelah puas mengerjai sang Abang, Alexa duduk di antara kedua orang tuanya dan bermanja kembali pada kedua orang yang sangat ia sayangi. Tak dapat dipungkiri, bahwa Alexa lega dan bahagia karena kedua orang tuanya tidak mengusir dirinya dari rumah seperti cerita-cerita novel yang sering ia baca.

"Alexa Sayang!" panggil Sera tanpa menghentikan usapan tangannya di rambut halus milik Alexa.

"Iya, Mi?"

"Usia kandungan kamu berapa bulan, Nak?" tanya Sera penasaran.

"Tante Ria bilang, usia kandungan Alexa sudah menginjak enam minggu Mami. Bener, 'kan Tante?" ujar Alexa.

"Iya bener kok. Usia kandungan Alexa menginjak enam minggu kak," sahut Ria mengiyakan ucapan Alexa.

"Kamu gak salah, 'kan Ria?"

"Nggak kok Bang, emang kenapa?" balas Ria mengernyitkan dahinya.

"Nggak. Abang heran aja sih, kalau usia kandungan Alexa enam minggu maka perutnya gak akan sebuncit itu. Perut Alexa buncit banget kaya hamil lima bulan, kalian liat nggak sih?" kata Rio menyadarkan semua orang akan perut Alexa yang buncit.

"Iya juga ya, Pi! Pas Mami hamil Alexa dan Xander diusia enam minggu, cuma buncit kaya udah usia tiga bulan. Kamu yakin pemeriksaan kamu bener, Ria?" Sera menyetujui ucapan suaminya.

"Maaf Bang, Kak. memang itu yang Ria bingungin pas periksa Alexa tadi, saat di USG bayinya gak ketahuan kembar atau nggak. Jadi Ria gak tau," cetus Ria.

"Udah biarin. Mau kembar atau nggak yang penting sehat, udah itu aja. Alexa, kamu jaga diri baik-baik ya," pungkas Fred menghentikan percakapan mereka.

***
Pagi ini, Alexa berniat pergi ke sekolah dan mengutarakan keadaannya saat ini pada Arka, ya! Alexa akan mengatakan bahwa saat ini ia tengah mengandung anak Arka, anak kandung Arka. Alexa tidak peduli Arka akan menerima bayi ini atau tidak, yang pasti Alexa akan mendidik dan membesarkan bayinya dengan kemampuannya sendiri.

Saat berada di lorong sekolah, Alexa bertemu dengan Safara. Lantas, Alexa langsung memanggil Safara dan menanyakan keberadaan Arka saat ini, ia tidak ingin menunda-nunda kejujurannya pada Arka lagi.

"Fara!" panggilnya membuat pemilik nama menoleh ke arahnya.

"Eh, Alexa, ada apa?" balas Safara.
 
"Em ... lo tau gak, di mana keberadaan Arka saat ini?" tanya Alexa to the point.

"Ngapain lo nanyain abang gue? Rindu lo sama dia?" goda Safara.

"Enak aja! Nggak ya, gue cuma lagi ada urusan aja sih sama Arka. Di mana dia sekarang?"

"Seperti biasalah, rooftop tempat abang gue nongkrong jam segini."

"Owh ok terima kasih yaa."

Setelah itu Alexa pergi dari hadapan Safara membuat gadis itu heran sekaligus bingung, ada apa dengan sahabatnya itu? Tidak seperti biasanya langsung to the point gitu, biasanya dia berbasa-basi dulu. Lah ini? Basa-basi aja kagak ada.

Safara bingung dengan tingkah Alexa saat ini, sebenarnya ada apa antara Arka dan Alexa? Tetapi cepat-cepat Safara menepis kebingungan juga rasa penasaran itu, kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan.

***
Alexa berjalan santai menuju rooftop sembari tersenyum kepada beberapa siswa yang menyapanya di jalan, tetapi saat Alexa hendak melangkahkan kaki jenjangnya ke arah tangga yang menuju rooftop, tiba-tiba Alex dan Arlan menarik tangannya hingga Alexa nyaris jatuh dibuatnya.
Karena kesal pada kelakuan kedua abangnya yang baru saja nyaris mencelakakan kandungannya, Alexa memukul tangan kedua abangnya dengan keras hingga mereka meringis kesakitan.

Alexa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang