Dering telepon Alex memotong ucapan Alexa, dan itu membuat Alexa mendengus kesal karena usahanya untuk jujur pada sang abang gagal.
"Bentar ya Dek, Abang angkat telefon dulu. Kamu tunggu dulu sebentar," ujar Alex kemudian ia mengangkat telefonnya.
"Nggak deh, Bang. Alexa ke kamar aja dulu mau bersihin badan Alexa yang lengket sekalian shalat dhuhur," sahut Alexa.
"Owh yaudah kalau gitu. Nanti jangan lupa turun buat makan siang ya," kata Alex mengingatkan.
"Iya, siap Bang."
Setelah itu Alexa menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang berada di lantai atas, sesampainya di dalam kamar Alexa meletakkan tas selempangnya di kasur dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Beberapa saat kemudian, Alexa selesai membersihkan diri. Ia menyiapkan alat shalat dan menunaikan shalat dhuhur dengan khusyu' dan tuma'ninah karena jam sudah menunjukkan pukul 12.15 WIB.
Sesudah menunaikan kewajibannya sebagai seorang mukmin, Alexa berniat untuk turun ke bawah untuk makan siang. Namun, saat Alexa sudah membuka pintu dan hendak keluar kamar, handphone miliknya berbunyi menandakan ada telefon masuk.
Di layar handphone-nya tertulis nama 'Tante Ria' dengan emot love di sebelah nama kontaknya, buru-buru Alexa mengangkat telefon tanpa menutup kembali pintu kamarnya.
"Halo, assalamualaikum Tante," sapanya pada sang tante.
Halo waalaikumussalam Alexa sayang, bagaimana keadaanmu sekarang? balas Ria menanyakan keadaan Alexa.
"Alhamdulillah sedikit mendingan sih, Tante."
Apa kamu sudah menceritakan hal yang kamu alami saat ini kepada mami, papi, dan Xander?
Pertanyaan Ria membuat Alexa menghela nafas panjang, Alexa kembali merasakan takut dan gelisah saat ini, tetapi tak urung dia menjawab pertanyaan tantenya itu dengan suara sedikit melirih, walau begitu Ria masih bisa mendengar jawaban Alexa.
"Alexa belum bilang pada mereka, Tante. Tadi sebenarnya Alexa mau bilang masalah ini pada bang Xander, tetapi pas Alexa mau bilang ke bang Xander, malah handphone abang bunyi karena ada yang telepon. Jadi, gagal deh Alexa ngomong sama abang," tutur Alexa melirih.
Gak papa kok, nanti kamu harus bilang pokoknya! Jangan sampai mereka tau dari orang lain, ucap Ria lembut.
"Iya Tante. Eh iya Tante, Alexa mau bilang sesuatu sama tante. Ini menyangkut kehamilan Alexa," sela Alexa.
Ada apa Sayang?
"Ucapan Tante tadi pas di rumah sakit bener," cetus Alexa membuat Ria mengernyitkan dahinya di seberang sana.
Maksud kamu apa Alexa?
"Masalah rasa mual Alexa selama satu bulan terakhir ini..., " Alexa sengaja menjeda ucapannya. Hal itu membuat Ria yang di seberang sana semakin penasaran akan kelanjutan perkataan Alexa.
"Arka udah mewakili rasa mual dan keinginan-keinginan aneh yang biasa dirasakan ibu hamil Tante, Alexa tau hal ini dari satpam yang bekerja di rumah Keluarga Pratama."
Ya bagus dong Sayang. Itu artinya dia cinta sama kamu, dan dia pasti akan bertanggung jawab nantinya. Jadi kamu tenang aja yah, sembur Ria.
"Kalau dia emang cinta sama Alexa, dia gak akan pernah ngelakuin hal keji yang membuat Alexa hamil seperti ini Tante, lagi pula .... "
Prank!
Ucapan Alexa terpotong karena suara nampan yang terjatuh tepat di luar kamar Alexa, Alexa terkejut mendengar suara benda jatuh di luar kamarnya. Lantas ia mematikan teleponnya dan cepat-cepat menoleh ke arah suara tadi, betapa terkejutnya Alexa melihat mami, papi, dan sang abang berada di depan kamarnya dengan wajah terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexa (END)
RomanceAlexandra Naira Anderson, seorang gadis lugu yang harus kehilangan harapan untuk mencapai cita-cita dan impiannya hanya karena sebuah tantangan yang dilaksanakan oleh Arkanata Mahendra Pratama sahabat dekat saudara kembarnya. "Arka, Eca cuma mau bi...