Tok tok tok!
Haikal menolehkan kepalanya ke arah pintu kamar yang tertutup. Tentunya ia sudah tahu siapa si pengetuk yang baru saja mengetuk pintu kamarnya. Tidak-tidak, ralat. Yang benar kamar adiknya.
"MASUK AJA!! GAK DIKUNCI!!"
Krekkk!
Pintu kamar pun langsung terbuka, menampilkan sosok pria yang tidak lain adalah Kyuhyun. Pandangannya langsung meneliti ke seluruh penjuru kamar yang baru pertama kalinya ia kunjungi. Tembok dengan cat krem, sebuah ranjang single yang terletak di sudut kamar samping jendela, lampu tidur berbentuk kelopak bunga di sisi ranjang, meja belajar yang terletak di sudut ruangan dekat pintu, dan lemari di depan ranjang. Namun, ada hal lain yang langsung menarik perhatiannya. Sakura. Yap! Ke mana pun matanya memandang, di sana ia menemukan sesuatu yang berhubungan dengan bunga sakura.
"WOY!!!"
Sebuah teriakan yang dibarengi dengan lemparan bantal ke arahnya, membuat Kyuhyun tersadar. Dengan cekatan ia langsung menangkap bantal tersebut, lalu memperhatikan sarung bantal itu dengan dahi mengernyit. "Sakura lagi. Segitu sukanya adek lo sama sakura?" tanyanya, lalu berjalan menghampiri Haikal yang sedang duduk di ranjang.
"Kalo udah tau ngapain nanya?" tanya Haikal, balik bertanya, lalu merebut bantal di tangan sahabatnya seraya berdecak. "Karena lo tau banget adek gue suka sama sukura. Sampe-sampe ngasih gantungan kunci sakura, terus buket bunga sakura dari spons juga secara diem-diem. Luar biasa sahabat gue yang satu ini."
Deg!
Kyuhyun yang kembali terlihat sibuk memperhatikan kamar tersebut pun langsung menoleh ke samping kiri, menatap Haikal dengan raut terkejut yang tidak bisa ia tutupi. "Ma—maksud lo apa?" tanyanya tergagap, berpura-pura tak mengerti.
Helaan napas panjang keluar dari bibirnya, Haikal menepuk-nepuk tempat di sampingnya, "Sini, duduk."
Kyuhyun menatap sahabtanya dengan tatapan ragu sekaligus cemas. Otaknya mulai berpikir, dari mana Haikal bisa mengetahui semua itu? Apa mungkin adik dari pria itu menceritakan semuanya? Jika benar, maka tamat sudah riwayatnya. Bagaimana jika Haikal marah? Terlebih sampai membatalkan niat untuk menjodohkannya dengan adik pria itu.
Setelah akhirnya Kyuhyun duduk di sampingnya, Haikal menepuk-nepuk bahu pria itu dengan senyuman yang sulit diartikan oleh Kyuhyun. Apakah pria itu sedang marah padanya?
"Gue gak nyangka, ternyata sahabat gue ini beneran maling. Kayak yang dibilang sama adek gue," ujar Haikal.
"Ma—maksud lo apa, sih, Kal? Gue... beneran gak ngerti," balas Kyuhyun.
"Ckckckck...," Haikal berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menatap sahabatnya dengan tatapan tak habis pikir. "Berani nyuri start lo, Kyu, sebelum gue kasih lampu hijau."
Kyuhyun terdiam, mencoba mencerna setiap kata yang baru saja keluar dari bibir sahabatnya, lalu berdeham kecil untuk menutupi rasa gugupnya. Sudah jelas jika Haikal sudah mengetahui apa yang dilakukannya secara diam-diam pada adik pria itu. Apa sekarang ia mengaku saja? Sangat memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh (SELESAI)
FanfictionSatu cerita yang selalu ia dengar dari sahabatnya selama enam tahun ini, berhasil membuatnya tertarik dan penasaran pada tokoh utama dalam cerita tersebut. *** Persahabatannya dengan Haikal yang terjalin selama enam tahun ini, membuat Kyuhyun harus...