24. Ingin Melindungi

197 28 8
                                    

Drrttt!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrttt!

Drrttt!

Drrttt!

Getaran ponsel di bawah bantal, membuat tidur si empunya terusik. Kyuhyun meraih ponselnya dengan mata terpejam, mematikan alarm di yang sengaja ia pasang. Saat hendak mencoba untuk tidur kembali, tiba-tiba saja wajahnya terasa disentuh oleh seseorang. Akhirnya ia pun langsung membuka matanya dan mendapati jemari lentik milik sang istri terjuntai dari atas ranjang. Di mana gadis itu tidur di ranjang, sedangkan dirinya tidur di lantai beralaskan kasur lipat. Kenapa mereka tidak tidur bersama? Tentu saja, alasan ranjang Seohyun yang berukuran single membuatnya harus tidur di bawah. Ranjang itu sebenarnya muat untuk dua orang dewasa. Hanya saja dapat dipastikan tidak akan ada jarak di antara mereka.

"Jam berapa ini?" tanya Kyuhyun, melirik sekilas layar ponselnya. "Udah jam tiga," gumamnya, lantas bangkit terduduk. Ia menoleh ke samping kiri, mendapati wajah cantik yang untuk pertama kalinya ia lihat dalam keadaan tertidur dengan jarak sedekat ini. Ia pernah mendengar, jika kecantikan seorang wanita yang sesungguhnya itu saat tertidur. Ternyata memang benar.

"Hmm... kerudungnya sama sekali gak dilepas juga?" tanya Kyuhyun, merasa lucu dengan sifat gadis itu yang masih malu padanya. Pandangannya tertuju pada dahi indah milik sang istri yang tak terhalang apapun, karena gadis itu memakai khimar tali non pet. Dan tanpa bisa dihindari, wajahnya mulai mendekat. Memberi kecupan lembut di dahi cantik itu untuk ketiga kalinya. Ia tersenyum, lalu diakhiri dengan kekehan kecil saat sadar jika kini dirinya seperti seorang pencuri.

Saat sedang asik-asiknya memandangi paras cantik gadis yang masih terlelap itu. Tiba-tiba saja kedua mata cantik itu terbuka, membuat Kyuhyun seketika langsung menjauhkan wajahnya yang bersandar di sisi ranjang. "Eum... udah bangun?" tanyanya untuk berbasa-basi.

Selayaknya orang yang baru bangun dari tidurnya, kini Seohyun berusaha mengumpulkan kesadarannya. Kedua matanya mengerjap-ngerjap lucu saat tersadar akan kehadiran sosok pria di hadapannya yang menatapnya sambil tersenyum lembut. Kepalanya pun tiba-tiba saja diusap, membuatnya terdiam.

"Hey!" ujar Kyuhyun, mengibaskan tangannya di depan wajah gadis itu.

"Heum?" gumam Seohyun refleks, lalu bangkit terduduk dengan gerak canggung.

Kyuhyun bangkit berdiri, lalu duduk di sisi ranjang menghadap sang istri. "Sebentar lagi asar. Aku mau mandi, terus siap-siap ke masjid. Setelah itu aku anterin kamu ke rumah Abah. Terus, aku, Hanin sama Haikal mau balik ke rumah sakit lagi. Gantian buat jagain Eyang. Jadi, Mama, Papa, sama Hanif mungkin nanti malem pulang ke sini."

"Aku... aku gak boleh ikut?"

"Emangnya mau ikut?"

Seohyun mengangguk kecil.

"Eum... jangan, deh! Nanti kamu malah kecapean lagi. Mending di rumah aja," ucap Kyuhyun seraya tersenyum kecil.

Tanpa sadar Seohyun memanyunkan bibirnya sebal. "Aku... mau ikut. Mau ketemu sama Eyang," ujarnya dengan nada bicara sedikit merajuk.

Payung Teduh (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang