Membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk menempuh perjalanan dari Garut ke Pangandaran di mana Gilang akan melangsungkan tunangan pada sore nanti. Sehingga mereka pun harus berangkat dari subuh agar bisa mampir ke pantai, lalu setelah itu beristirahat sebentar di penginapan.
Seohyun hanya duduk di kursi roda, terdiam sambil memperhatikan sang kakak yang kini sedang bersiap-siap. Sedangkan dirinya harus tetap di rumah, tidak boleh ikut hanya karena alasan kondisinya.
"Kal, kita mau berangkat jam berapa?" tanya Kyuhyun, masuk ke dalam rumah setelah memanaskan mobilnya.
Haikal menatap adiknya yang terlihat sedih dengan bibir manyunnya. "Hey! Neng, kenapa? Kayak sebel gitu? Nanti Fiya ke sini buat nemenin Neng."
Seohyun tak menjawab.
"Mau ikut kali, Kal. Ajak aja lagi. Hitung-hitung liburan juga," timpal Kyuhyun.
Seohyun mengalihkan pandangannya, melirik pria itu sekilas. Dibandingkan dengan kakaknya sendiri, kenapa pria itu yang lebih mengerti keinginannya?
Helaan napas panjang keluar dari bibirnya, Haikal berjongkok di depan kursi roda adiknya, "Neng mau ikut?"
Seohyun masih enggan menjawab.
Haikal menggenggam kedua tangan adiknya seraya mengusap punggung tangan itu lembut. "Bukannya Aa gak mau ngajak. Tapi, kan, Neng juga masih sakit. Aa takut kamu malah makin nge-drop. Jadi, istirahat aja, ya, di rumah? InsyaAllah, nanti malem Aa juga udah pulang, kok!"
"Ajak aja, sih, Bang. Kasian Seohyun kalo ditinggal gitu," ujar Hanin yang baru saja tiba di ruang tamu sambil menenteng ransel di tangan kirinya yang berisi pakaian ganti dan tidak ketinggalan make up, karena mereka akan datang ke acara tunangan teman kakaknya. "Seohyun, kamu ikut aja," ucapnya, lalu menghampiri gadis itu.
Seohyun menggeleng kecil, beralih melirik sang kakak. "Gak dibolehin sama Aa," ucapnya dengan bibir manyun.
"Serius mau ikut?" tanya Haikal pada akhirnya, lalu dibalas anggukan oleh adiknya. "Ya udah, oke, deh! Sekarang Neng siapin baju ganti buat ke acara temen Aa. Eum... sama satu baju ganti lagi, deh! Takutnya baju Neng basah pas kita main di pantai."
Seohyun tersenyum antusias. "Bener, A, aku... boleh ikut? Gak ngerepotin?"
"Ya, enggak atuh, Neng. Kan, ada Aa."
Hanin menggenggam dorongan pada kursi roda. "Ya udah, sekarang kita ke kamar, nyiapin baju kamu. Bang, titip tas aku, ya," ucapnya, menyerahkan ranselnya pada kakaknya, lalu berdiri di belakang kursi roda Seohyun dan mendorongnya melangkah pergi.
Diam-diam Kyuhyun pun tersenyum melihat keakraban adiknya dan juga gadis itu. Ia mendekati Haikal seraya berbisik, "Adek gue tau aja kalo itu calon kakak iparnya," bisiknya pelan.
Haikal menggeleng-gelengkan kepala sebagai respon atas ucapan Kyuhyun.
"Aamiin, dong, Kal. Ini malah geleng-geleng kepala," ucap Kyuhyun sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh (SELESAI)
FanfictionSatu cerita yang selalu ia dengar dari sahabatnya selama enam tahun ini, berhasil membuatnya tertarik dan penasaran pada tokoh utama dalam cerita tersebut. *** Persahabatannya dengan Haikal yang terjalin selama enam tahun ini, membuat Kyuhyun harus...