Jum'at, 31 Maret 2023.
Empat belas hari setelah pertemuan pertama mereka sebagai orang asing yang tidak saling mengenal. Di pagi hari ini takdir justru akan segera mempersatukan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan. Semuanya pun tak percaya akan terjadi secepat ini. Tapi, ini sudah digariskan kepada dua orang anak Adam itu. Di mana dua hati akan terikat menjadi satu dalam ikatan pernikahan yang suci untuk membangun bahtera rumah tangga bersama.
Seohyun membuka kedua matanya saat suara seseorang menyuruhnya untuk melakukan hal tersebut. Pandangannya pun langsung tertuju pada pantulan wajahnya di cermin. Polesan make up natural pada wajah cantiknya, membuatnya tak terlihat pangling seperti apa yang biasanya dilihat dari seorang gadis yang akan segera melepas masa lajangnya. Tapi, dirinya justru terlihat semakin cantik saat sebuah mahkota disematkan di atas kepalanya yang tertutupi khimar putih bersih.
"MasyaAllah, kamu cantik banget, sih, kayak bidadari," gumam Hanin seraya menatap pantulan wajah calon kakak iparnya. Ia dan saudara kembarnya baru saja tiba sekitar satu jam yang lalu dari Jakarta, setelah mendapat kabar mengejutkan sekaligus kabar gembira karena sang kakak akan melangsungkan pernikahan di hari ini. Ia tidak ingin melewatkan momen bersejarah dalam hidup kakaknya. Ya, sekaligus menjenguk sang nenek yang kembali dirawat di rumah sakit sejak semalam.
Srekkk!
Tiba-tiba saja tirai yang mengelilingi ranjang di mana Ningsih terbaring tersingkap sedikit. Seulas senyum terpatri di wajahnya, menatap sosok gadis yang kini terlihat sangat cantik. Tangan kanannya terangkat, meminta gadis itu untuk menghampirinya.
Shafiyah yang berdiri di samping Seohyun yang terduduk langsung mengusap bahu gadis itu lembut. "Bangun, Neng. Eyang manggil."
Seohyun mengangguk, lalu bangkit berdiri sambil memegang kedua sisi gamis putih miliknya. Ia pun langsung menghampiri Ningsih, "Iya, Eyang," ucapnya, lalu duduk di kursi.
Ningsih menggenggam tangan gadis yang akan menjadi istri dari cucunya seraya tersenyum lembut. "Seohyun... terima kasih karena kamu udah mau menerima lamaran cucu Eyang."
Seohyun mengangguk, lalu mengusap lembut punggung tangan yang terasa sangat dingin itu. "Iya, Eyang. Eyang cepet sembuh, ya. Maaf, kalo aku gak sesuai seperti apa yang Eyang inginkan."
Ningsih langsung menggeleng lemah. "Enggak, harusnya Eyang yang minta maaf. Maaf, karena waktu itu Eyang langsung menilai kamu gitu aja, tanpa mencoba mengenal kamu lebih dulu. Dan Eyang minta sama kamu. Tolong sayangi dan cintai cucu Eyang, karena kebahagiaan Kyuhyun, kebahagiaan Eyang juga."
Seohyun malah terdiam, tak langsung menganggukkan kepala. Ia tidak tahu, apa rasa cinta dan sayang akan hadir dan menyapa hati mereka nantinya? Dirinya belum pernah merasakan hal seperti itu sekalipun, dan pernikahan ini pun terjadi begitu tiba-tiba.
Krekkk!
Suara pintu yang terbuka, membuat semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut langsung menatap beberapa orang yang masuk. Haikal, Kyuhyun, Acep, dan seorang ustaz yang akan menjadi penghulu, serta Pak RT yang akan menjadi salah satu saksi dari pihak mempelai wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Payung Teduh (SELESAI)
FanfictionSatu cerita yang selalu ia dengar dari sahabatnya selama enam tahun ini, berhasil membuatnya tertarik dan penasaran pada tokoh utama dalam cerita tersebut. *** Persahabatannya dengan Haikal yang terjalin selama enam tahun ini, membuat Kyuhyun harus...