34. Menyalurkan Rindu

243 28 6
                                    

Sudah satu jam Kyuhyun hanya diam menatap pintu kamar istrinya sambil berbaring di atas sofa ruang keluarga yang menghadap langsung ke kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu jam Kyuhyun hanya diam menatap pintu kamar istrinya sambil berbaring di atas sofa ruang keluarga yang menghadap langsung ke kamar itu. Merasa malu sekaligus ragu untuk masuk ke dalam kamar di mana gadis itu sedang menunggunya sejak tadi. Ia memejamkan matanya frustrasi saat rasa rindunya tak tertahankan lagi.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk memejamkan matanya secara paksa. Ya, mungkin besok waktu yang tepat untuk mulai memperbaiki hubungan mereka.

"Hah..." Helaan napas panjang keluar dari bibir Kyuhyun, sebelum akhirnya kedua matanya terpejam dengan rasa kantuk yang mulai menghampirinya.

Suara jarum jam pun terus berjalan, hingga akhirnya Kyuhyun memasuki alam mimpinya dengan ketenangan.

Krekkk!

Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang terbuka, Seohyun berdiri di ambang pintu kamar dengan mata membulat. Menatap tak percaya pada pria itu yang malah tidur di atas sofa dibandingkan di kamar bersamanya. Ia pun kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu keluar dengan selimut dan bantal di kedua tangannya, lantas melangkah menghampiri sang suami.

Seohyun berdiri di samping sofa, lalu meletakkan bantal yang ia bawa di atas karpet, lantas menyelimuti tubuh suaminya. Ia duduk di bawah sambil memandangi wajah tampan pria yang sangat dirindukannya. "Ini... bukan mimpi, kan? Akang ada di depan aku. Tapi, kenapa rasanya kayak jauhan?" gumamnya lirih. "Semoga besok kita udah baikan, ya, Kang? Aku kangen."

Setelah puas memandangi wajah sang suami sebagai obat rindunya di malam ini, Seohyun meninggalkan kecupan di dahi indah pria itu. Sebelum akhirnya dirinya berbaring di atas karpet, turut menyelimuti tubuhnya dengan selimut yang menjuntai ke bawah, menghadap sofa di mana sang suami tidur di sana.

Waktu terus berjalan, hingga mulai memasuki pertengahan malam dan hujan pun kembali turun. Kyuhyun merapatkan kedua tangannya pada tubuhnya yang semakin kedinginan. Dahinya mengernyit saat merasakan selimut berada di atas tubuhnya, lalu kedua matanya pun seketika terbuka.

"Selimut? Perasaan tadi gak ada, deh! Apa jangan-jangan...," ucap Kyuhyun, lalu menyibak selimut tersebut. Saat hendak menurunkan kedua kakinya, dirinya terkejut melihat istrinya yang kini terbaring tepat di samping sofa.

"Ya Allah... Neng. Kenapa tidur di sini, sih? Ketauan dingin. Kalo kamu sakit, gimana?" ujar Kyuhyun khawatir, lalu menurunkan kakinya dengan hati-hati.

Kyuhyun duduk di samping sang istri yang terlelap, lalu tersenyum menatap wajah cantik itu. Ia melirik sisa bantal yang digunakan sang istri, lantas turut membaringkan kepalanya di sana dan membuat dirinya bisa menatap wajah itu dengan jarak yang sangat dekat. Ia pun mengusap lembut kepala gadis itu, lalu memberi kecupan lembut di sana.

"Akang..."

Kyuhyun terperanjat saat mendengar suara serak milik istrinya yang baru saja memanggilnya, lalu perlahan ia pun langsung menjauhkan kepalanya. Menatap dalam kedua mata cantik itu yang kini menatapnya tanpa berkedip.

Payung Teduh (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang