Happy reading..
"Dari mana lo bertiga? Gue liat-liat, akhir-akhir ini kalian bertiga mulu. Ajak gue juga nape," ujar Radit saat melihat Clara, Riri, dan Tania masuk ke dalam kelas.
"Bencong ga di ajak!" hardik Riri membuat seisi kelas tertawa.
"Bencong mata lo!" kesal Radit.
"Ketua kelas kok mulutnya lemes," nyinyir Riri.
"Dari pada lo, dimarahin guru mulu gara-gara make liptint tebel kayak orang mau kondangan!" balas Radit.
"Wahh pe maksud?! Gelud ayok!" tantang Riri yang sudah siap dengan tinjunya.
"Sorry, gue males ladenin cewek mirip tante girang kek lo." ujar Radit menatap sinis Riri.
Riri menganga tak percaya, gadis itu menarik kasar rambut Radit membuat sang empu meringis kesakitan.
"Hahahahaha lanjut Ri lanjut! Orang kek gitu emang harus diberi pelajaran!" sahut Tono memanas-manasi.
"Eh udah cuyy! Ada bu Titi noh!" teriak Bunga saat guru mapel Bahasa Indonesia itu tengah berjalan ke arah kelasnya.
Riri segera melepaskan cengkeramannya dari rambut Radit, kemudian segera duduk manis di bangkunya.
Clara geleng-geleng melihat kelakuan teman-teman sekelasnya, kalau saja Flores juga ada, pasti akan semakin rusuh. Clara tersenyum kecut mengingat setiap momen bersama Flores, ia merindukannya.
***
Rico beserta teman-temannya berjalan menuju ruang ganti. Jam pelajaran kedua mereka adalah pelajaran olahraga.
Saat sedang asik bercanda dengan teman-temannya, Alfian tiba-tiba saja lewat dan menyenggol bahunya. Rico menoleh menatap pemuda itu dingin.
Alfian mengangkat sebelah alisnya, kemudian hendak melanjutkan langkahnya, namun Bima segera menahannya.
"Maksud lo apa bro, nyenggol-nyenggol temen gue?" ujar Bima dengan nada mengintimidasi.
"Gue ga sengaja," jawab Alfian.
"Minta maaf!" sahut Dion maju menghadap Alfian.
"Apaan sih! Lebay amat, orang gue cuma nyenggol dikit."
"Mau itu sedikit kek, banyak kek, intinya lo harus tetep minta maaf!"
"Oke-oke gue minta maaf! Udah kan?" ujar Alfian mengalah kemudian pergi mendahului mereka.
"Sialan!" umpat Dion.
"Udah Yon, gue gapapa." ujar Rico berusaha menenangkan Dion.
"Udah-udah, ayok kita lanjut ke ruang ganti." ujar Geo merangkul pundak Dion.
Kemudian mereka kembali melangkahkan kaki menuju ruang ganti.
***
Selesai olahraga, Rico dan teman-temannya lanjut bermain basket. Dikarenakan jam pelajaran 3-4 kosong, guru-guru sedang ada rapat dadakan.
"Huuuuu kak Rico semangat!" sorak Ghea dengan semangatnya berada di samping lapangan. Ada beberapa murid yang juga berdiri menonton mereka yang tengah bermain basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara dan Lukanya (Selesai)
Teen Fiction"𝙺𝚞 𝚋𝚒𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚕𝚊𝚛. 𝙷𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚋𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒." * * * * Clara Devantara. Gadis yang di benci oleh keluarganya sendiri k...