18. Playing victim

68 5 0
                                    

Happy Reading..

Paginya, seperti biasa Clara berangkat sekolah pagi-pagi. Hari ini, Dokter Ari menawarkan diri untuk mengantar keponakannya itu, dan tentunya dengan senang hati Clara menerima tawaran tersebut. Kapan lagi kan diantar oleh dokter ke sekolah?

"Busett bening banget tu cewek!" sahut Dion ketika melihat Clara lewat.

Saat ini, kelima pemuda itu tengah nongkrong di parkiran, melihat siswa-siswi yang lewat sekaligus caper ke adik-adik kelas yang unyu-unyu gemoy. Sebenarnya, hanya Dion, Bima, dan Geo saja sih! Sementara Rico dan Leo hanya duduk mengamati sekitar.

"Iya, cantik ya dia." ceplos Bima tanpa sadar. Membuat teman-temannya seketika menoleh.

"Hah? Apa?" tanya Bima, membuat Geo menatapnya dengan curiga.

"Suka kan lo ama tu cewek?" tuduh Geo.

"Dih? Cewek sensi gitu, ngapain gue suka." ujar Bima. Sementara Geo dan Dion memandangnya penuh intimidasi.

Rico hanya menatap datar Bima, kemudian beranjak mendahului temannya menuju kelas.

"Kenape tuh," celetuk Dion menatap kepergian Rico.

"Cemburu kali," sahut Geo sok tau.

"Masa iya? Emangnya Rico suka sama tu cewek?" tanya Dion.

"Ga tau," jawab Geo mengangkat bahunya acuh.

Kemudian mereka bereempat berjalan menyusul Rico menuju kelas.

***

Bel istirahat sudah berbunyi. Saat ini Clara, Riri, Tania, dan Laudi sedang berada di kantin sembari memakan nasi gorengnya masing-masing.

"Kak Rico!" teriak Ghea heboh seraya melambaikan tangannya saat melihat Rico dan teman-temannya baru saja memasuki kantin. "Duduk di sini aja kak bareng aku!" lanjutnya.

"Iya kak, duduk disini aja!" sahut Kania yang juga duduk di samping Ghea.

Riri menatap sinis ke arah meja Ghea, dasar cewek gatal!

Rico dan teman-temannya saling pandang bingung, kemudian mereka menatap sekeliling yang ternyata tempat duduknya memang sudah penuh.

Hanya meja Ghea dan Kania saja yang masih kosong, sisanya sudah penuh. Kecuali, satu meja lagi, tempat Clara dan teman-temannya duduk. Tapi meski tak seluas tempat Ghea, setidaknya di tempat Clara masih muat 5 orang.

"Duduk di sana aja," putus Rico menunjuk meja Clara dan teman-temannya menggunakan dagu.

"Seriusan lo mau semeja ama tu cewek sensian?" tanya Bima memastikan.

"Emang lo mau semeja bareng tuh cewek?" Rico balas bertanya, seraya melirik meja tempat Ghea dan Kania berada.

"Ga sih, yaudah di sana aja." ujar Bima, kemudian melangkah penuh semangat ke arah tempat Clara dan teman-temannya yang sedang makan.

Ghea menatap mereka kesal, bisa-bisanya ia ditolak mentah-mentah seperti itu!

Siswa-siswi yang ada di sana menatap dengan pandangan mengejek yang ditujukan ke Ghea dan Kania saat Rico dan teman-temannya malah memilih duduk di meja seberang, tempat Clara beserta temannya.

"Ngapain lo?!" sentak Clara saat kelima pemuda itu berdiri di hadapan mereka.

"Ikut duduk bentar, lagi penuh semua noh!" ujar Dion menatap sekeliling.

Clara dan Lukanya (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang