"Lo mikirin apa sih, Just?"
Pria memakai jaket kulit hitam tidak menjawab, kedua mata tajamnya menangkap seorang gadis yang baru saja memasuki perpustakaan. Bukan tidak menyadari, beberapa menit yang lalu, gadis itu di sepanjang kelas sengaja memperhatikan dirinya, dan itu membuat Justin tertarik.
"Justin!"
"Cewek itu siapa?" Pria berdarah inggris itu bertanya tanpa melihat ke arah gadis di sebelahnya.
"Cewek siapa sih." Gadis bernama Carla mendengus kesal.
"Di kelas sastra tadi ada mahasiswi baru?"
Carla berpikir sebentar. "Kayaknya ada deh, kenapa sih?"
"Gak. Soalnya tadi pas gue ngajar disana, ada cewek asing yang sengaja natap gue." Justin memberitahu, sembari melepaskan rangkulan Carla di lengannya, kemudian memilih melangkah menyusul ketiga teman laki-laki yang sudah terlebih dahulu ke kantin.
Carla kesal bukan main, tidak heran lagi dengan sifat Justin jika soal gadis. Bahkan Carla salah satu korban pria itu. Tapi sampai sekarang hanya dialah yang lebih dekat dengan Justin di banding gadis lain. Namun, sampai sekarang pula Justin tidak pernah menganggap dirinya spesial.
Justin duduk bersama keempat rekannya, tanpa melupakan pandangan gadis asing di kelas tadi. Bahkan makanan yang tersaji hanya ia pandangi saja, hingga tepukan di bahu menyadarkan lamunannya.
"Lo kenapa sih?" Jack, pria berambut cokelat, memiliki tindik di bibir, bertanya.
"Di kelas Sastra ada mahasiswi baru gak?"
Lagi, lagi Justin bertanya, membuat Carla benar-benar kehilangan selera makan. Gadis itu berdiri, lantas meninggalkan meja, membuat ketiga pria kecuali Justin memasang wajah heran.
"Kayaknya ada deh." Alex, pria yang duduk di sebelah Jack menjawab.
"Bukan kayaknya lagi, emang ada mahasiswi baru. Dia cantik banget, tapi sombongnya kebangetan." Lucas melanjutkan, pria yang memiliki tato bintang di leher itu mendesah pelan.
Mendengar itu Justin semakin penasaran, dia bahkan berpikir gadis itu mungkin saja tertarik padanya.
"Liat, cewek sombong itu dateng tuh." Jack berseru, namun suaranya mengecil, kala melihat Alea datang dan melewati meja makan yang mereka tempati.
Wajah cantik Alea tak luput dari pandangan Justin, sebaliknya Alea tak sedikitpun memandangi pria itu.
Bahkan ketika Alea duduk sendiri setelah memesan makanan, sesekali Justin melihat kebelakang, nampak Alea sedang membaca buku yang ia ketahui adalah novel. Juga saat beberapa pria berdatangan, dan disaat itu juga Justin melihat Alea menolak semuanya.Cukup menarik bagi seorang Justin, semua para gadis di kampus ini telah dia kenal bahkan ada beberapa juga pernah menjadi teman ranjangnya, mungkin saja jika dia berminat, dia akan menjadikan gadis asing itu rekan selanjutnya? Sepertinya ide yang bagus.
"Nanti malam kita ngumpul di tempat biasa?" Lucas bertanya, selepas menghabiskan makanan di mangkuk.
"Oke." Justin bangkit berdiri, tanpa menyentuh makanan tersaji. Dia memilih meninggalkan kantin, kemudian memasuki kelas bahasa inggris.
Hari berganti siang, dan kini waktu menjelang sore, setelah kelas berakhir, Justin lagi-lagi tak sengaja melihat ke arah si gadis asing saat melangkah ke parkiran, gadis itu tampak memasuki mobil lalu meninggalkan perkarangan sekolah.
Di saat ingin menyusul, namun cekalan Carla menahannya, membuat Justin mengurungkan niat, lantas berpaling pada Carla, menaikkan alis sebelah.
"Nanti malam jemput gue ya." Carla membuang permen karetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
RandomFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠