Alea menghela napas lega dan mengucap syukur ketika mengambil tas di apartemen Aron dengan mudah, juga pria itu tidak menuntut apapun, mungkin saja perasaan Aron sedang baik. Kini Alea melangkah perlahan memasuki rumah, namun lagi-lagi ia di kejutkan oleh seseorang, tapi kali ini bukan Justin, melainkan Jack sedang berdiri di hadapannya.
"Ngapain lo kesini?" tanya Alea tanpa basa-basi, jujur saja dia tidak menyukai Jack.
Jack tersenyum penuh arti. "Gue emang sering kesini kali, sebelum lo dateng gue sering nginep."
Alea menggeleng pelan, tidak ambil pusing, toh Jack tidak mengganggu dirinya bukan, meskipun dia tidak menyukai kedatangan Jack. Yang terpenting saat ini dia harus ke kamar dan memastikan Justin tidak mencurigainya.
"Emangnya lo dari mana? Kok gerak-gerik lo mencurigakan?"
"Bukan urusan lo." Alea melenggang pergi, melangkah memasuki kamar yang ia tempati dan Justin, astaga pria itu tidak ada. Bagaimana jika Justin sedang mencarinya di luar?
"Bahkan lo dan Justin tidur sekamar." Suara Jack terdengar di belakang Alea membuat gadis itu melotot marah.
"Keluar gak lo!"
"Jawab dulu, lo udah ngapain aja sama Justin?"
"Gue gak perlu jawab pertanyaan lo!"
"Oke. Fine." Jack mengangkat tangannya di udara, wajahnya masih tampak santai.
"Btw gue kesini punya tujuan..""Gue gak peduli, sekarang lo keluar!"
"Bentar dulu, gue yakin kalo lo liat pasti lo gak akan sekasar ini ke gue." Jack mengeluarkan ponselnya dari saku celana, mengotak atik disana.
Membuat kening Alea mengerut, penasaran bercampur marah, juga takut jika Jack memperlihatkan yang tidak-tidak. Dan.. tebakan Alea ternyata benar, kedua matanya membelalak tak percaya, melihat video yang Jack tunjukkan memperlihatkan dirinya dan Aron sedang berciuman di halaman kampus!
Memang sebenarnya bukan berciuman karena lebih tepatnya Aron lah yang menciumnya saat itu, tapi siapa peduli jika Justin melihat video tersebut? Oh god. Jangan sampai, Alea tidak mau kehilangan pria tampan itu.
"Gimana, honey?" Jack tersenyum nakal, dengan cepat mengangkat tangannya tinggi menghindari Alea yang ingin merampas ponselnya.
"Jack, gue gak punya masalah sama lo. Jadi gue minta hapus video itu sekarang juga!"
"Santai dong, beb. Gue bakal hapus sekarang juga tapi janji dulu hari libur gue pengen kita kencan."
"Udah gila lo!" Kepala Alea rasanya seperti terbakar. Amarahnya sudah di ubun-ubun, rasa takut membuatnya tak terkendali, menatap Jack penuh emosi.
"Oh. Jadi lo mau video ini gue kirim sama Justin?"
"Please, jangan.." Alea berusaha memelankan suaranya, berharap Jack akan luluh.
"Gue tunggu minggu depan, honey." Setelah mengatakan hal itu, Jack melangkah keluar dari kamar. Dan di saat itu pun Alea meremas rambutnya sendiri.
Gadis itu terduduk di lantai, sebelum sebuah tangan mengusap puncak kepalanya.
"Just?!" Alea tampak terkejut."Lo kenapa, sayang?" Justin bertanya cemas. "Tadi Jack datang ya? Kok lo gak telpon gue?"
"G-gue gak tau, Jack pulang gitu aja pas liat lo gak ada." Alea berbohong.
"Oh yaudah. Tapi lo gak di apa-apain kan sama dia?" Justin terkekeh.
"Ya enggak lah. Lo dari mana sih?"
"Gue keluar beli rokok, lo juga dari mana? Gue pikir lo ketiduran di dapur, nyatanya lo gak ada." Justin beralih duduk di samping Alea, bersandar di bahu gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
DiversosFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠