Happy reading:3
...
Di dalam kamar, Alea hanya bisa mengotak-atik ponsel miliknya melihat media sosial Justin yang sama sekali tidak memiliki postingan, bahkan foto profil pria itu hanyalah gambar kartun anime saja, hanya para teman-teman Justin yang biasa memosting foto pria itu.
"Just, lo kemana sih?" gumam Alea menatap beberapa foto kekasihnya di media sosial Lucas.
Alea mendesah kasar, rasanya dia sudah tidak tahan lagi, dan Alea merasakan bahwa Briana sengaja menjaga ketat dirinya agar tidak bertemu dengan Justin. Astaga, tapi Briana tidak mungkin setega itu padanya, Briana tidak mungkin mau putrinya tersakiti
Tidak.. Alea benar-benar udah tidak tahan lagi, dia harus pergi dan bertemu dengan Justin, setidaknya melihat bagaimana pria itu. Alea turun dari ranjang, melangkah ke kamar mandi untuk membasuh muka, gadis itu kini segera bersiap-siap, setelah selesai, ia melangkah keluar kamar melihat kanan dan kiri, namun sayangnya ia dapat melihat bodyguard wanita menatap ke arahnya.
"Oke, kayaknya gue gak bisa keluar rumah." Alea mendesah kasar, oh god, rasanya ingin menangis melihat wanita robot itu melangkah semakin mendekati dirinya.
"Apakah anda membutuhkan sesuatu, Nona?" tanya bodyguard tersebut dengan amat sopan, bahkan sebelum berkata ia membungkuk terlebih dahulu.
Alea berulang kali mendesah kasar, wanita berumur 25 tahun di depannya ini tak memiliki perasaan, bahkan Alea sudah berulang kali mencoba membujuk berbagai cara, namun usahanya sia-sia, hati wanita robot itu bagai batu.
"Gak, gak jadi. Gue mau tidur aja," jawab Alea lemas, mengangkat kedua tangannya di udara."Saya akan mengajak anda berkeliling, Nona."
"Gue bilang gak usah!" Suara Alea meninggi, membuat wanita bernama Joy itu menunduk.
"Maafkan saya, Nona.." Joy bersuara, membuat Alea muak saja.
Untuk apa meminta maaf jika wanita itu tidak pernah mengerti apa maunya?!
"Gue maafin lo tapi lo harus anterin gue ke suatu tempat."Joy mengangguk. "Baik, Nona."
Dalam hati Alea tersenyum, dia akan menyuruh Joy mengantarkannya di apartemen Justin, Alea berharap pria itu berada di sana, dan Alea mungkin akan menyuruh Joy untuk menunggu di basement.
"Gak usah ikut." Alea mendesis geram melihat Joy turun dari mobil, melangkah mengikutinya dari belakang.
"Maafkan saya, nona. Ini sudah menjadi pekerjaan saya."
Alea menghembuskan napas lelah. "Bisa gak sih lo ngasi gue privasi sebentaaarrr aja, huh? Lo pikir gue gak stres kalo lo ngikut gue kemanapun?" Kedua mata Alea berkaca-kaca, kini dia berpaling lalu menghadap pada Joy, mendongak menatap wanita tinggi di hadapannya itu penuh harap.
"Gue mohon.. gue udah kangen banget sama dia, Joy. Gue yakin lo pasti pernah jatuh cinta." Air mata Alea jatuh sudah.Melihat itu membuat Joy tertegun, namun wajah cantiknya tetap datar. "Saya tidak pernah jatuh cinta, nona." Tapi dalam hati, dia tidak tega melihat Alea sampai memohon padanya.
"Ck." Alea berdecak, sia-sia sudah ia menjatuhkan air matanya pada manusia tak berperasaan ini.
"Baik, saya akan menunggu di mobil."
Kedua mata Alea berbinar, sehingga tak sadar kini dia memeluki tubuh Joy. "Thank you so much. Gue doain semoga lo cepat-cepat nemuin jodoh yang cocok."
Joy hanya menggeleng pelan, melihat Alea sudah berlari dan menghilang di kotak besi.
Berbeda dengan Alea, dengan tak sabaran ia mengetik sandi pintu apartemen Justin, yah begitulah.. Justin telah mempercayakan apapun padanya. Dan ketika Alea memasuki apartemen tersebut, senyumannya luntur karena tidak menemukan keberadaan Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
LosoweFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠