"Wake up, mi amor."
Tubuh Alea menggeliat kecil, tidak perlu menunggu lama, kini gadis itu pun membuka kedua kelopak matanya, mengulum senyuman malu-malu ketika mendengar panggilan manis dari Justin, terlebih aroma wangi sehabis mandi pria itu tampak menyeruak menggelitik hidungnya.
"Tidur kamu nyenyak banget." Justin duduk di tepi ranjang, tangannya terulur mengusap lembut rambut Alea.
"Iya, kan disamping kamu." Alea ikut duduk, lalu memeluk Justin manja.
Justin tersenyum, menyematkan kecupan di kening Alea dalam-dalam. "Yaudah kamu mandi sana, ini udah siang lho."
Alea memisahkan diri menatap Justin terkejut. "Kok kamu gak bangunin aku sih?!"
"Aku gak tega bangunin kamu, Angel. Emang kamu ada kelas?" Alea menggeleng sebagai jawaban.
"Yaudah gih mandi dulu, aku udah siapin sarapan.. eh makan siang buat kamu." Justin berkata sembari menahan tawanya."Ih Justin.." rengek Alea kesal, pria itu seolah mengejeknya karena lama bangun. Alea memeluk Justin erat-erat, sembari menghirup aroma maskulin pria itu dengan rakus.
"Iya-iya. Oh ya, hari ini aku mau sidang, kamu gak apa-apa kan sendiri dirumah?"
Alea menggeleng, bibirnya menyerucut kedepan, rasanya tak ingin membiarkan Justin pergi, pasalnya siang ini kekasihnya itu tampak ganteng sekali😭 jadi Alea tidak mau bagi-bagi.
"Tapi kok kamu ganteng banget?" Alea mengeratkan pelukannya. "Wangi lagi, nanti kalo ada cewek lain yang suka gimana? Aku cemburu Justin.."Justin tersenyum geli, bagaimana bisa gadisnya memiliki pikiran seperti itu, sementara ia sekarang sudah cinta mati pada Alea.
"Kamu jangan khawatir, Angel. Aku cuma milik kamu.""Beneran ya, awas kamu jangan macem-macem di kampus." Alea memasang tampang galak.
Membuat Justin tak tahan untuk mengecupi seluruh wajah gadis itu. "Iya sayang. Yaudah aku pergi dulu ya.."
Ale mengangguk bersama wajahnya yang memerah padam, senyuman lebar menghiasi wajah cantiknya. Kini keduanya keluar dari kamar, Alea melambaikan tangannya begitu Justin melewati pintu utama, ini persis seperti suami istri yang tengah mengantarkan suaminya di depan pintu untuk bekerja, membuat hati Alea menghangat.
"Semangat ya, suamiku." Alea terkekeh saat mengucapkan kalimat menggelikan yang tentunya tidak di dengar oleh Justin karena pria itu sudah pergi.
Sekembalinya di kamar, Alea mengecek ponsel, disana ada banyak pesan dari Briana yang menyuruhnya pulang, panggilan tak terjawab pun sangat banyak dari wanita itu, namun satu pesan yang membuatnya tertarik yaitu dari Aron.
Aron
Hai baby, nanti sore aku akan kembali ke Spanyol, aku ingin melihatmu terakhir kalinya. Ku tunggu di bandara, please.Alea mendesah panjang, entah mengapa setelah membaca pesan Aron membuat hatinya sedikit sesak.. Tidak tahu apakah dia harus senang atau sedih, karena dia benar-benar akan berpisah dengan Aron. Sekelebat ingatan-ingatan kebersamaannya dengan Aron kini muncul bagaikan kaset rusak.
Dan sekarang apakah Alea harus pergi menemui pria itu untuk yang terakhir kalinya? Ya, ini akan menjadi pertemuan terakhir, karena akan terlalu jahat jika Alea tidak mengabulkan keinginan Aron, pasalnya pria itu sudah mengorbankan perasaan padanya, Aron sudah merelakannya bersama Justin.
Segera Alea membersihkan diri di kamar mandi, setelahnya sarapan lalu bermalas-malasan di kamar. Semoga saja nantinya Justin mengizinkannya untuk bertemu dengan Aron.
Tak terasa hari sudah menjelang sore Alea sudah bersiap dengan stelan sederhananya, celana jeans boyfriend di padukan dengan hodie oversize toska, Alea segera menyambar tas selempang lalu keluar dari kamar, dan di saat bersamaan Justin memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
RandomFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠