"Just. Aku takut.." Langkah Alea berhenti, saat ini keduanya sudah tiba di depan mansion Alea, namun rasanya perasaan Alea tak enak, dia juga sedikit gugup untuk berbicara dengan Ibunya, Alea yakin Briana pasti masih marah padanya.
"Gak usah takut, kita pasti bisa dapetin restu dari Mommy kamu. Aku yakin." Justin menggenggam tangan Alea kembali, lalu keduanya pun melangkah bersama memasuki rumah Alea di sambut beberapa pelayan disana.
"Em Bibi, Mommy dimana?" tanya Alea pada pelayan senior.
"Nyonya lagi di kamar, nona."
Dan benar saja, setelahnya tampak lah Briana yang kini melangkah mendekati mereka sembari menelpon seseorang, detik kemudian wajah Briana berubah terkejut, dia mematikan sambungan telepon ketika ia melihat kedatangan putri tunggalnya, jujur saja Briana sangat merindukan Alea, namun saat ini rasa amarah lebih mendominasi.
"Mau apa kalian kesini?" tanyanya ketus, sembari mendekati sejoli itu.
Justin dan Alea pun juga mendekat pada Briana, lantas keduanya membungkuk bersama.
"Halo tante, maaf kalo kedatangan kami mengganggu tante..""Udah gak usah basa-basi." Amarah Briana semakin memuncak kala menyadari sesuatu yang berubah pada putrinya, Alea terlihat berisi dan... Hamil? Tidak mungkin!
"Alea kamu hamil?!!"Justin dapat melihat amarah yang kental di wajah Briana. "Tante, maaf sebelumnya.. saya dan Alea datang kesini buat minta restu, saya akan menikahi Alea."
Amarah Briana pun semakin berkobar, rasanya kepalanya akan meledak sekarang.
"Sampai mati pun saya gak akan memberikan kalian restu! Saya gak ikhlas anak saya menikah dengan kamu!"Justin memejamkan kedua matanya sekilas, sebegitu buruk kah Justin di mata Briana? Justin pun melirik ke arah wanitanya yang kini sudah menangis, dia mempererat genggaman tangannya, tersenyum pada Alea, seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.
"Saya tau kalo saya gak punya harta, tapi saya berjanji akan memberikan seluruh cinta dan hidup saya pada Alea."
"Saya gak butuh omong busuk kamu, sampai kapan pun saya gak akan sudi punya menantu gak jelas kayak kamu." Briana menatap Justin tajam, lalu ia beralih pada Alea.
"Al, kamu udah benar-benar keterlaluan, kamu udah mempermalukan Mommy, sekarang Mommy tanya sama kamu, pilih Justin atau Mommy?!"Wajah Alea mendongak, menatap Briana tak percaya memberikan pertanyaan yang begitu sulit, dia menatap Justin sendu, Alea tahu jika prianya itu pasti sakit hati oleh ucapan kasar dari Briana, namun Justin malah tersenyum lembut padanya.
"Ayo kamu tinggal pilih Justin atau Mommy."
Alea mendesah kasar, lagi-lagi ia menjatuhkan air matanya. Mana yang harus ia pilih? Ibu yang melahirkannya atau pria yang sangat ia cintai?
"Mom, pleasee.. jangan buat Al harus milih di antara kalian berdua. Kalian berdua berharga buat Alea.." lirih Alea terdengar putus asa, dia menelan ludah susah-susah, dadanya pun mulai sesak kini.Sementara Justin terdiam, dia pun tak tahu harus mengatakan apa, Briana sudah terlanjur benci padanya, dan dia yakin itu karena asal usulnya yang sangat buruk. Melihat Alea tampak susah menjawab pertanyaan Briana, membuat Justin melepaskan genggaman tangannya.
Kedua mata Justin memanas, tidak dapat membayangkan jika Alea nantinya Alea akan meninggalkannya. Namun Justin tak dapat menahan jika wanita itu lebih memilih Briana dari pada dirinya.
Alea melihat telapak tangannya yang kosong saat Justin melepaskan genggaman tangan keduanya, lantas ia menatapi wajah Briana lalu melangkah mendekati wanita itu, meraih tangan Briana.
"Mom.. Maafin Alea.. Al gak bisa milih di antara kalian, Al cinta sama Justin... Al gak bisa tanpa dia, bahkan sekarang Al lagi mengandung anak Justin.. cucu Mommy..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
RandomFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠