"Wake up, Angel." Justin mengusap wajah Alea lembut, penuh kasih sayang. Akh rasanya dia semakin mencintai gadis ini, Justin tidak akan melepaskan Alea barang sedikitpun.
Wajah cantik dan manis tak pernah bosan untuk Justin pandangi. Kalian tahu tentang cinta pada pandangan pertama? Itulah yang Justin rasakan kala itu, Justin tidak tahu alasan mengapa ia mencintai Alea kini, tapi Justin yakin perasaannya itu nyata, karena cinta memang tidak memiliki alasan!
Lenguhan terdengar dari bibir Alea, perlahan kedua mata indah itu mengerjab beberapa kali dan detik kemudian Alea tersenyum manis pada Justin, dan pria itu membalas dengan serupa.
Alea tersenyum malu-malu saat melihat senyuman Justin yang begitu tampan di pagi hari, jantungnya memompa, wajahnya memanas tak menyangka pria manis di hadapannya adalah kekasihnya. Oh astaga, Tuhan begitu baik sehingga menciptakan laki-laki sempurna seperti Justin untuknya.
"Kenapa kamu liatin aku kayak gitu?"
Kening Alea mengerut, ada yang berbeda dari panggilan pria itu, membuat wajah Alea semakin memerah. "K-kamu kok ganteng?"
Justin terkekeh rendah, dia tidak dapat menyembunyikan senyuman malu-malunya saat mendapatkan pujian dari gadis pujaannya, Justin menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Eh, kamu juga manis.." Justin malah kikuk sendiri. Tapi hei, dia sudah terbiasa mendengarkan pujian dari beberapa wanita di luar sana, tapi entah mengapa ketika kalimat pujian keluar dari bibir Alea.. rasanya menyenangkan dan membuat Justin berdebar."Hari ini kita mau kemana?" tanya Alea, gadis itu duduk lantas memeluk Justin, mengusap pipinya di dada telanjang pria itu layaknya kucing.
Astaga, Justin berharap Alea tidak mendengar degupan jantungnya yang meronta tak karuan. Saat ini Alea benar-benar terlihat sangat menggemaskan!
"Jantung kamu kok.." Alea menempelkan telinganya di dada Justin, mendengarkan detakan jantung pria itu yang berirama.
"Ah e-enggak." Justin terkekeh, tangannya terangkat mengusap rambut Alea lembut.
"Kamu mau nonton gak?" Justin berkata, dan Alea mengangguk lantas memisahkan diri."Yaudah mandi dulu, atau kamu mau mandi duluan?"
Alea menggeleng bersama wajah yang memerah, kenapa dia malah merindukan sentuhan Justin pagi ini? "Mandi bareng boleh gak?" Suaranya terdengar cicitan.
Justin menggigit bibirnya. "Why not?"
Keduanya lantas melangkah memasuki kamar mandi, oh tidak lebih tepatnya Justin menggendong gadis itu ala koala, dan meletakkan Alea di dalam bath up dengan sangat hati-hati.
Justin tersenyum sambil mengatur air hangat, sebelum pria itu menanggalkan seluruh pakaiannya, dan Alea melakukan hal yang sama.
Wajah Alea semakin memerah, kala posisi keduanya sangat intim dan pas sekali, Justin duduk memangkunya dan Alea pun merasakan milik Justin yang sudah mengeras di bawah bokongnya.
"Just.." Alea menggigit bibirnya, menatap Justin di belakang yang kini menciumi tengkuk, bahu dan menghisap lehernya. Alea merinding sudah, dan miliknya di bawah sana berkedut.
"Why, Angel? " Justin mengecup cuping telinga Alea. "Satu ronde?" Suara berat dan rendah Justin membuat kewanitaan Alea semakin berkedut.
Alea mengangguk lemah, membuat senyuman Justin terbit, lantas pria itu langsung membawa tubuh Alea berputar agar berhadapan dengannya, menuntun ereksinya memasuki milik Alea, kemudian memegang pinggang Alea, menurunkan tubuh gadis itu perlahan sehingga miliknya tenggelam habis di lembah hangat itu.
Alea meremas rambut tebal milik Justin, napasnya memburu menatap pria tampan di hadapannya ini dengan sayu, setelahnya Alea mendekat dan mengecup bibir Justin yang tampak kemerahan menggoda. Keduanya berciuman sembari bergerak sesuai apa yang mereka inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
РазноеFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠