42.

11.4K 196 25
                                    

~Justin on Mulmed~

.
.

Tampak seorang pemuda sedang menggeram marah, tangannya terkepal erat melihat kedua anak manusia sedang bergumul panas di depan matanya.
Kedua mata Justin terasa terbakar, kepalanya meledak bagai ledakan kembang api.

Melihat wanita yang ia cintai bersetubuh dengan pria lain di depan matanya sendiri!
Justin rasanya ingin membunuh pria yang berani-beraninya menjelajahi tubuh mulus istrinya, namun tubuh Justin terasa kaku, tidak dapat bergerak, bahkan dia hanya duduk di kursi, tidak di ikat, tapi dia tak berdaya, rasanya lemas sekali.

"Justin tolong aku.."

Terdengar tangisan Alea meminta tolong. Lagi-lagi Justin hanya bisa menggeram marah, kedua matanya memerah, dan detik kemudian dia menangis merasa tidak berguna karena tidak bisa menolong Alea yang tengah di hujami oleh Aron.

Mulut Justin tampak berat untuk sekedar berkata, dia tak bisa apa-apa, dia pengecut dan hanya bisa menangis.

"Alea.."

Napas Justin terengah-engah, keringat membasahi pelipis, dia mendudukkan tubuhnya dan mengusap air matanya yang ternyata sudah membasahi pipinya.

"Shit! Bisa-bisanya gue mimpi buruk kayak gitu!" Justin menghela napas lega, huh.. rupanya hanya mimpi, tapi tak ayal.. ia langsung memikirkan Alea, takut-takut ada sesuatu pada kekasihnya.. oh tidak.. bukankah mereka sudah putus?

Peduli setan, Justin tidak bisa tanpa Alea. Rasanya Justin kesulitan bernapas tanpa Alea, dia juga tak bisa apa-apa tanpa Alea.

Suara getaran ponsel membuat Justin segera melihat notifikasi sebuah pesan disana, tertera nama Lucas, pria itu mengirimi sebuah foto...

"Alea?" geram Justin melihat wanita yang ia cintai sedang di peluk oleh pria... Aron? What the fuck?! Baru saja si bajingan itu hadir di dalam mimpi buruknya, dan sekarang ia melihat kekasihnya di peluk oleh pria itu.

Justin segera menghubungi Lucas.
"Lo liat Alea dimana?"

"Di pinggir jalan, kebetulan gue lewat. Dari jauh gue pikir itu lo, tapi makin deket ternyata orang lain. Emang kalian lagi ada masalah?"

Tut~

Justin memutuskan panggilan sepihak, pria itu segera bergegas turun dari ranjang, ke kamar mandi untuk mencuci muka, lalu meraih jaket hitamnya.

Tidak. Ini tidak bisa di biarkan, bagaimana jika mimpinya akan jadi kenyataan? Memikirkan itu membuat Justin bergidik ngeri.

Tapi ia harus kemana? Justin tidak tahu dimana Alea sekarang. Apakah ia harus menghubungi wanita itu? Oh god, sebenarnya Justin gengsi, tapi apa boleh buat.

"Shit! Angkat sayang, please.." Justin kembali menghubungi Alea, namun lagi-lagi tak ada jawaban, bahkan setelahnya nomor perempuan itu tidak aktif.

Berulang kali Justin mengumpat, rasa penyesalan menggerogoti dadanya, dia menyesal kenapa menyebutkan kalimat yang berhasil membuat Alea sakit hati. Fuck! Betapa bodohnya ia?!

Mobil Justin berhenti di depan restoran kala melihat seseorang yang membuat dadanya terbakar.. ya disana tampak Aron sedang keluar dari restoran, jangan bilang dia bersama Alea? Oh astaga.

Tanpa menunggu lagi, Justin segera keluar dari mobil, berlari menghampiri pria yang akan memasuki mobil itu.

"Dimana lo sembunyiin Alea?!" Justin menahan pergerakan Aron, dan di tepis kasar oleh Aron.

"Fuck. What did you say?!" Aron geram menatap tajam pria gila itu, entah apa yang dia katakan, Aron tidak mengerti.

Rahang Justin mengetat. "Where is Alea?!"

Eternal Love [Justin&Alea]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang