41.

10.4K 203 22
                                    

Tandai typo ya*

Selamat membaca😅
.
.

"Kamu gila, Just! Aku gak mau.. kalo kamu masih ngomong itu lagi, mending kita putus aja!"

"Yaudah oke kita putus."

.

.

Ucapan Justin kemarin berhasil membuat hati Alea hancur, wanita hamil itu kini hanya bisa menangis dan menangis, bahkan siang ini Alea sama sekali tidak berpikir untuk masuk kuliah lagi, karena isi kepala sekarang hanya di penuhi oleh Justin.

Alea terisak di meja makan sembari mengusap perutnya pelan, mungkin jika dia menyiksa diri seperti ini akan berakibat buruk pada bayinya, alhasil Alea makan sambil berurai air mata.

Alea tidak menyangka Justin dengan begitu mudah mengatakan kalimat menyakitkan itu, padahal Alea mengatakan putus hanya berniat untuk menakuti Justin, sebab ucapan pria itu benar-benar menyakitinya.

Namun Justin malah menyiakan ancamannya, dan saat itu juga Justin pergi meninggalkannya, hingga saat ini Justin belum pulang kerumah, entah kemana perginya pemuda itu.

Alea mendesah kasar, mengusap pipinya pelan setelahnya membereskan piring kotor, mencuci piring dan merapikan dapur... dan lagi-lagi air mata Alea jatuh, dia terisak-isak disana sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Apakah ini semua sudah berakhir? Kisah cintanya dengan Justin sudah berakhir sampai disini? Apakah hanya sampai disinikah perjuangan pria itu? Padahal Alea sudah memberikan semua apa yang ia miliki pada Justin, harta berharganya, meninggalkan orang yang ia sayangi, hanya demi cintanya untuk Justin seorang.

Lalu apa yang di lakukan oleh pemuda itu? Begitu mudahnya Justin mematahkan hati Alea, membuat Alea rasanya hancur sudah.. tidak ada lagi yang tersisa.. Alea hanya bisa menangis sembari mengusap perutnya, menguatkan diri bahwa sekarang dia memiliki hartanya yang lain di dalam rahimnya.

Alea bergegas memasuki kamar, mengepak barang-barangnya. Ya, Alea tidak bisa terus tinggal disini, karena itu hanya membuat Alea semakin tersiksa ketika melihat setiap sudut rumah ini.

Lagi, Alea mendesah kasar, setelah memakai jaket dan mengambil tas selempang, Alea menyeret koper lantas keluar dari flat.

Di perjalanan, Alea berjalan kaki sembari menatap kosong kedepan, air matanya tak berhenti mengalir, dadanya sesak bagai di cabik-cabik, sakitnya tak tertahankan lagi hingga membuat Alea berteriak kencang.

"Justin brengsek!!" umpatnya dengan napas tersengal-sengal.

"Lo pikir cuma lo cowok di dunia ini, hah?!!"

"Gue pasti bisa cari pengganti lo!" Alea mengetatkan rahangnya, detik kemudian dia menangis.

"Just.. lo jahat banget. Salah gue apa, Just.." Alea menggigit bibir bawahnya, menarik napasnya dalam-dalam dan menghapus air matanya kasar lalu meneruskan langkahnya.

Suara klakson mobil beruntun membuat Alea mengepalkan tangannya, disaat sedih-sedih seperti ini masih saja ada orang gila yang sembarangan menekan klakson!

Alea menoleh kebelakang, keningnya mengerut melihat pintu terbuka dan mengeluarkan seorang pemuda....

"Aron?" gumam Alea terkejut sekaligus tak percaya, apakah dia salah lihat? Bagaimana bisa pria itu sampai di depan matanya?

"Hei, baby. Bagaimana kabarmu?" Laki-laki tampan itu tersenyum lebar melihat Alea. Aron terlihat sangat tampan mengenakan kemeja hitam yang di gulung hingga kesitu serta celana jeans hitam panjang membalut kaki jenjangnya, pria itu menghampiri Alea... tapi sepertinya ada sedikit perbedaan di wajah perempuan itu.

Eternal Love [Justin&Alea]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang