Eternal Love [Justin&Alea]✔

23.

Alea berlari menyusuri koridor rumah sakit, kedua belah pipinya di basahi oleh air mata, napasnya tersengal-sengal kini mencari dimana Jack berada, sementara ia sesekali berhenti untuk melihat pesan Jack yang masuk ke ponselnya.

"Jack!" Alea berseru keras saat kedua matanya melihat Jack yang sedang berbicara dengan seorang Dokter pria, dan dengan cepat pula Alea berlari menghampiri pria itu.

"J-Jack! Dimana Justin?!" Alea mencengkram jaket pria itu dengan keras, menatap Jack dengan kedua matanya yang membesar.

Setelah Dokter tersebut pergi, Jack menghela napas lalu menurunkan kedua tangan Alea. "Lo tenang dulu, Al.."

"Gimana gue mau tenang, Jack! Sekarang gue tanya dimana Justin?!!" Suara teriakan Alea membuat Jack paham jika gadis ini sangat mencintai sahabatnya.

"Justin emang kecelakaan, dia gak apa-apa.."

Mendengar itu membuat bahu Alea melemas, dia mendesah lega lalu mengucap syukur. Namun ucapan Jack selanjutnya mampu membuat napas Alea tercekat.

"Tapi Justin mengalami masalah usus, sekarang dia lagi di operasi."

"O-operasi?"

Jack mengangguk "Kita duduk disana aja dulu sambil nunggu operasi Justin kelar."

Alea diam tak menjawab ucapan Jack, namun tetap mengikuti langkah pria itu, lantas duduk bersama di kursi panjang.

"Seserius itu sampe di operasi?"

"Gitu deh, lo gak usah khawatir. Tadi Dokter bilang karna selama ini Justin gak pernah jaga pola makan, dan makan sembarangan, di tambah minum alkohol juga.."

"Ck."

Alea berdecak, membuat Jack tersenyum tipis, dia tahu gadis di sampingnya ini sangat mencemaskan sahabatnya. "T-trus kok Justin bisa kecelakaan?"

Jack mendesah. "Sebelumnya gue minta maaf, itu kayaknya gara-gara gue deh. Gue udah kasitau ke dia kalo lo bakal tunangan sama cowok bernama Aron, dan saat itu juga dia terlihat marah dan sedih, Justin pergi gitu aja. Gak lama kemudian gue dapat kabar dia nabrak pembatas jalan.."

Alea menggigit bibir bawahnya kuat-kuat untuk menahan air matanya agar tak jatuh, hatinya merasa sesak mendengar apa yang di katakan oleh Jack, bukankah itu berarti Justin sudah mengetahui hubungannya dengan Aron, oh god bagaimana ini.

"Btw nyokap gue pemilik butik yang lo datangi sama calon tunangan lo.." Jack menjeda ucapannya. "Jadi bener ya, lo bakal tunangan sama cowok bernama Aron? Atau nyokap gue aja yang salah denger?"

"B-bukan.. maksud gue, gue gak mau tunangan sama dia." Alea membantah, membuat Jack terkekeh kecil.

"Semoga aja lo bener, tapi asal lo tau, Al. Justin cinta mati sama lo. Justin gak pernah sesakit ini di tinggal sama cewek, cewek-cewek sebelumnya gak dia peduliin bahkan dia gak pernah pacaran, lo yang pertama kenalin dia cinta, rasa sakit, dan kehilangan." Jack mendesah paniang. "Gue emang agak kesel sama Justin waktu dia belain lo mati-matian sampe ngehajar sahabatnya sendiri, tapi sejak dari itu gue tahu secinta itu Justin sama lo. Tapi lo..."

Jack kehilangan kata-kata, dia tak dapat mengatakan jika Alea sudah sangat keterlaluan menyakiti pria setulus Justin.

Alea hanya bisa menitikan air mata penyesalan. Dalam hati dia hanya bisa berdoa semoga operasi Justin berjalan lancar. Alea ingin sekali melihat wajah tampan Justin yang selalu rindukan, dan semoga pria itu mau memaafkan dirinya.

"Tapi soal taruhan itu.."

"Soal taruhan itu, gue secara pribadi minta maaf sama lo. Saat itu kita emang asal-asalan bikin taruhan tapi gak nyangkanya Justin setuju. Tapi serius, Al. Sejak gue kenal lo, gue tau lo itu cewek baik-baik, dan gue yakin lo pasti bisa ngerubah perilaku buruk Justin.. dan ya itu semua terbukti ketika Justin datengin gue buat batalin taruhan itu, Al. Itu udah lama, sebelum kalian pacaran.. Justin udah suka sama lo. Jadi sebaiknya lo gak usah dengerin apapun yang di katakan oleh Carla, cewek itu gila, Al. Dia terobsesi sama Justin. Kalo lo emang cinta sama Justin, seharusnya lo harus pertahankan cinta lo, jangan dengarkan ucapan orang lain."