Kedua mata Alea mengerjab, menatap sekeliling kamar dan tidak mendapati Justin. Gadis itu menghela napas, apa yang ia dan Justin lakukan tadi malam memang benar-benar adanya, Alea sadar apa yang ia lakukan dan dia tidak menyesal.
Alea merasa bahagia karena telah memberikan pada seorang yang ia cintai. Katakan saja jika Alea bodoh, biarkan saja, karena memang dia sangat menggilai Justin.
Terlebih ucapan cinta dari pria itu semalam membuatnya semakin yakin jika cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Lupakan soal Aron, saat ini jantung Alea berdegup kencang ketika sentuhan -sentuhan memabukkan Justin kembali ia ingat.
Alea jahat, ya memang. Tapi mau bagaimana lagi? Dia tak bisa menahan perasaannya, mungkin saja suatu saat jika waktunya tepat, Alea akan mengakhiri bungannya dengan Aron, pria itu terlalu baik untuk ia sakiti.
Namun, pagi ini kemana Justin? Bisa-bisanya pria itu meninggalkan ranjang setelah bercinta? Astaga.
Alea memutuskan keluar dari kamar, dan saat mengecek di ruang tamu, ia melihat Jack, Lucas, Alex disana sedang duduk di sofa, menatapnya dengan tatapan terkejut, bukan hanya itu, Alea juga dapat melihat Carla menatapnya tak suka.
"Tunggu apa lagi? Kalian bisa pergi sekarang." Justin berkata, pria itu melirik Alea sebentar, lalu menarik pergelangan tangan Carla dengan muak, sudah setengah jam para teman-temannya itu datang ke apartemennya, biasanya memang seperti itu, namun entah mengapa sejak ia bersama Alea, Justin tidak ingin membuat Alea tidak nyaman atas kedatangan teman-temannya tersebut, terlebih Carla, Justin takut jika nantinya Carla berbicara yang tidak-tidak.
"Gak. Gue gak mau." Carla menepis tangan Justin kasar, lalu menatap Alea tajam, selanjutnya beralih pada Jack. "Kalo kalian mau pergi, duluan aja. Ntar gue nyusul."
Jack mengangguk, dia tidak begitu tertarik oleh drama yang di ciptakan oleh Carla, dia juga memiliki kelas pagi ini. Lantas dia mengajak Lucas dan Alex segera meninggalkan Apartemen. Namun sebelum pergi, Jack menyempatkan diri melangkah mendekati Alea yang sedang mematung.
Wajah Jack mendekat mengendus aroma Alea, membuat langkah Alea mundur.
Jack menyeringai. "Lo bau seks," bisik pria itu di depan wajah Alea.
Mendengar itu membuat wajah Alea memerah, bukan karena tersipu, melainkan dia marah. Menatap Jack penuh dengan seringaian nakal. Pria itu lantas melangkah keluar dari apartemen, tak lupa berpamitan pada Justin.
Salah Alea sendiri memang, keluar dari kamar tidak membersihkan diri terlebih dahulu. Lalu bagaimana sekarang? Sudah di pastikan Jack akan berpikiran yang tidak-tidak terhadapnya. Terlebih saat ini keduanya tinggal bersama. Tatapan kebencian Carla bisa Alea lihat.
"Keluar dari apartemen gue, atau gak gue seret lo!" Justin berteriak, muak melihat wajah Carla kini, semakin lama, gadis itu semakin memperlihatkan kebusukannya. Carlan memang temannya sedari semester awal, tapi teman ranjang, tidak lebih, lagi pula, Carla bukan bermain dengannya saja, gadis itu membuka pahanya pada orang lain termasuk Jack, Lucas dan Alex. Justin tidak mempermasalahkan, tapi jika Carla melampaui batas seperti sekarang, Justin tidak suka!
"Gue gak mau!" Carla masih bersikukuh. "Gue mau kita berangkat bareng ke kampus."
"Gue berangkat bareng Alea, sekarang lo pergi!"
"Lo berubah, Just." Carla terlihat kecewa.
"Gue gak pernah berubah." Justin geram kini, sebelum Carla mengeluarkan kata-kata kasar, dengan kasar Justin menyeret gadis itu hingga keluar dari apartemen.
Pintu di tutup keras di depan wajah cantik Carla, gadis itu menggeram marah, wajahnya memerah, membayangkan apa saja yang Justin lakukan bersama Alea di satu atap, Carla cemburu, oh tentu saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
RandomFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠