"Kamu kenapa, Al?" Justin terkejut melihat Alea membuka pintu ruangannya dengan kasar, ia dapat melihat wajah Alea penuh keringat, serta napas tersengal-sengal. Justin ingin bangkit berdiri, namun Alea dengan cepat berlari ke arahnya.
Alea ngos-ngosan kini, bagaimana tidak? Setelah menendang kejantanan Aron, Alea tidak berbalik lagi melihat pria yang sedang meringis kesakitan itu, Alea berlari secepat mungkin lalu kembali kerumah sakit.
"J-justt.. a-aku minta maaf ya, aku gak sempet beli makanan... a.. aku..""Ngomong pelan-pelan aja, sayang." Justin meraih air mineral di atas nakas, menyerahkannya pada Alea. "Minum dulu."
Alea meneguk air dengan kasar, mengusap wajahnya lantas menarik napasnya panjang. "Maaf ya, aku tadi ketemu sama Aron."
Alis Justin terangkat satu. "Trus kamu gak apa-apa kan?" tanya Justin cemas.
"Aku gak apa-apa, Just. Aku kabur dari dia, tadi sih sempat maksa aku buat ikut sama dia.."
Mendengar itu membuat Justin terdiam, rasanya ingin bertanya seberapa dalam hubungan gadisnya dengan pria bernama Aron itu, namun Justin tidak ingin mendengar hal yang menyakitkan nantinya jika Alea berbicara.
"Just.. maafin aku ya, aku gak sempet beli makan." Alea menggigit bibir bawahnya. "Aku mau balik sekarang, kayaknya Aron udah pergi."
"Gak usah, Angel. Jack udah bawain aku makanan kok." Justin mengarahkan pandangannya di atas nakas memberitahu bawaan Jack.
"Trus sekarang Jack dimana.." ucapan Alea terpotong melihat Jack keluar dari kamar mandi, pria itu sedang menaikkan resleting celana.
"Shit!" Jack mengumpat, dengan cepat membalikkan badannya saat melihat Alea. "Sejak kapan lo datang sih?! Bikin kaget aja."
Justin hanya berdecih menatap Jack kesal, sementara wajah Alea hanya memerah, astaga hampir saja dia melihat, untung Alea cepat menoleh pada kekasihnya.
"Lo udah selesai kan? Sekarang lo pergi."
Jack terkekeh sinis. "Dasar gak tau terimakasih."
Justin mendesah kasar. "Gue tau, dan lo jangan sok baik sama gue, nanti juga semua yang lo kasih ini gue ganti."
Jack mendekat, lalu menepuk bahu Justin cukup keras. "Mending lo fokus dengan kesembuhan lo aja dulu, gak usah berlagak sombong."
"Minta di hajar ni anak."
"Lo mau hajar gue kan? Yaudah nanti aja kalo lo sembuh." Lantas Jack dan Justin ikut tertawa kecil, membuat Alea mengerutkan dahi bingung melihat interaksi aneh kedua pria keparat di hadapannya ini.
"Eh Al, btw tadi gue ketemu sama bodyguard lo, dia lagi di basement." Jack berkata sembari menarik kursi lainnya untuk ia duduki, dia mencomot jeruk, mengupas kulit dengan santai.
Kedua mata Alea membulat. "Gak usah bohong, Jack. Gak mungkin."
"Gue serius. Sebaiknya lo pulang sekarang deh."
Alea segera meraih ponselnya, dan benar saja ada beberapa panggilan tak terjawab dari Briana, Chistoff serta satu pesan dari Joy, mengatakan jika wanita itu sedang menunggunya di basement. Alea menatap Justin dengan tatapan sedih, rasanya tidak mau meninggalkan pria itu sendirian.
"Just. Aku gak pulang, aku pengen temenin kamu disini." Alea menunduk, menyembunyikan kedua matanya berkaca-kaca."Aku gak apa-apa kok, sayang. Kamu pulang aja ya? Besok kamu bisa kesini lagi." Tangan Justin terulur untuk mengusap pipi Alea lembut.
"Tapi kan aku mau nginap disini buat jagain kamu," cicit Alea menjatuhkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love [Justin&Alea]✔
RandomFollow untuk membuka bab terkunci ! "Ini bakal sedikit sakit, tapi gue janji setelahnya lo bakal keenakan," "Udah?" tanyanya polos. "Udah, sayang. Udah mentok." ... Warning!! 21+ Di bawah umur minggir!! Semua berawal dari permainan⚠