Bitter sweet love (END)

Bab 31

Malam itu mereka berdua kembali bercinta, tapi kali ini begitu hati-hati dan seakan menjadi salam perpisahan, diantara mereka berdua.

Andra tetap menjadi supir pribadi Nicola, entah kenapa yang membuat bingung gadis itu.

Bukankah setelah ditolak Nicola, harusnya Andra segera pergi dari sisinya? Kembali ke negaranya. Bukannya tetap bertahan di sisinya dan tetap menjadi supir pribadinya.

Apakah Andra belum menyerah padanya? Tapi jika dilihat dari sikapnya, sepertinya pria itu tidak berniat mengganggunya lagi.

Ia melakukan pekerjaannya dengan baik, sikapnya begitu sopan dan terkesan menjaga jarak. Nicola tidak lagi mendapati pria itu yang suka memperhatikannya. Secara diam-diam atau lebih seringnya secara terang-terangan.

Seakan Andra sadar statusnya yang cuma seorang supir. Ia bersikap sopan dan menjaga jarak. Ia bahkan jarang berbicara padanya. Ia kembali sedingin Andra yang pernah Nicola kenal lima tahun lalu.

Meski mencoba untuk tidak peduli, nyatanya gadis itu peduli. Dan bertanya-tanya dalam hati, apa penolakannya waktu itu melukai perasaan Andra? Apa ia menjadi orang yang tidak tahu terima kasih, setelah apa yang dilakukan pria itu untuk menyelamatkan nyawanya. Ia malah mendorong pemuda itu untuk menjauh darinya?

Harus ia akui, ia memang masih mencintai Andra. Namun ia takut, takut bila Andra akan mengecewakannya lagi seperti dulu. Karena tidak mempercayainya. Ia tidak bisa mengambil resiko, bila akan terluka kedua kali dengan pria yang sama.

Dia memang bintang besar, tapi ia tetap seorang wanita. Yang memiliki rasa takut dan cemas. Terutama bila masalah cinta. Apalagi ia berasal dari keluarga broken home.

Orang tuanya bercerai saat ia remaja. Bahkan dua orang yang saling mencintai bisa berpisah karena masalah kepercayaan. Lalu bagaimana dengan dirinya dan Andra?

Mereka berdua, berasal dari dua dunia yang berbeda. Bila mereka bersama, apakah Andra bisa beradaptasi dengan dunianya yang terkenal glamour? Bisakah ia kehilangan kebebasannya, karena ia akan sering dikuntit wartawan yang memburu berita tentangnya.

Dan yang terpenting dari semuanya adalah, bisakah Andra menepis rasa mindernya bila mereka bersama dan menjadi sepasang kekasih? Karena Nicola selebriti internasional, yang memiliki jutaan penggemar dan terbiasa dengan lampu blitz kamera wartawan. Sedangkan Andra hanya pengusaha tidak terkenal di negaranya.

Sebagai lelaki yang datang dari timur, yang memiliki harga diri begitu tinggi. Bisakah ia menerima bila pasangannya memiliki kesuksesan dan juga kekayaan jauh melampaui dirinya? Bisakah ia menerima bila Nicola terlalu sibuk dengan jadwal manggungnya dan berbagai tour konser dunia, hingga mereka jarang bertemu?

Tentu saja Nicola tidak tahu bila Andra sama sekali tidak mengacuhkannya. Pemuda itu masih sering memperhatikan Nicola, mengawasinya, meski dilakukan secara diam-diam dan dari kejauhan.

Andra mencoba untuk membuat kehadirannya tidak terlalu mencolok.

Ia sendiri tidak mengerti, setelah penolakan yang dilakukan gadis itu. Kenapa ia masih keras kepala tidak mau menyerah untuk berhenti mengejar gadis itu? Kenapa ia tidak segera berkemas dan kembali ke Indonesia?

Bukankah kata-kata Nicola sangat jelas. Mereka tidak mungkin bersama lagi, tidak mungkin menjadi sepasang kekasih seperti dulu, seperti yang dia inginkan.

Namun kenapa ia merasa separuh hatinya tidak rela? Tidak rela untuk melepaskan Nicola dari hidupnya. Bukankah lebih baik ia kembali ke Indonesia, mencoba melupakan Nicola dan mungkin mencari wanita lain sebagai pengganti gadis itu.

Andai semudah itu, mungkin itu sudah ia lakukan sejak lima tahun yang lalu. Sejak pertama kali ia berpisah dengan Nicola. Tapi nyatanya ia tidak bisa. Semakin hari Andra semakin menyadari, ia sudah 'jatuh' terlalu dalam pada Nicola.

********

Kalau ada yang bertanya, apa yang membuat saya semangat update cerita? Jawabannya satu: karena saya cinta menulis.

Dan setiap kali saya membaca comment2 kalian, terkadang saya tertawa sendiri atau senyum-senyum gak jelas. Seperti comment2 yang merasa gemas sendiri, marah, atau ikutan sedih membaca kisah sang tokoh utama. Atau alur cerita disetiap novel yang saya buat.

Itu artinya saya sudah berhasil menghibur kalian dengan cerita-cerita receh saya. Dan mungkin sudah berhasil mengaduk-aduk perasaan kalian dengan cerita yang saya buat. Terima kasih untuk apresiasinya.

Jakarta, 6 november 2022

Salam sayang,

Eykabinaya