Bab 41(end)

1.7K 91 10
                                    

Satu tahun kemudian ...

"Nik, ini sudah waktunya untuk tampil ... "

Nicola yang sedang duduk di depan meja rias di ruang ganti pribadinya perlahan membuka matanya yang sedang terpejam. Ia menatap Carmen kosong.

Carmen bisa melihat, meskipun wajah Nicola tertutup make up. Dan penata rias membuat riasan elegan di matanya, tapi itu sama sekali tidak mampu menutupi gurat kesedihan dan kehampaan di wajah nan cantik itu.

Sudah hampir satu tahun, tapi wanita cantik ini belum mampu menepis kesedihan yang bersemayam di hatinya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Carmen dengan lembut. "Kamu ... bisa tampil malam ini kan?"

"Tentu. Aku baik-baik saja." Nicola mencoba tersenyum. Meski sekuntum senyum di bibir itu tidak mampu menepis aura kesedihan di wajahnya.

Ini penampilan pertama Nicola setelah hampir satu tahun lamanya ia berkubang dalam kesedihan. Konser kecil dengan pengunjung terbatas di sebuah klub yang ada di Las Vegas.

Konser pertama Nicola di hadapan penggemar setianya, setelah satu tahun lamanya hiatus dari dunia hiburan.

Setahun yang lalu, peristiwa menyedihkan menimpa Nicola. Ia harus kehilangan kekasih hatinya yang telah lama bertahta di dirinya.

Sebulan, bahkan waktu tiga bulan yang dijanjikan Andra untuk kembali padanya tidak pernah terwujud.

Kecelakaan maut yang menimpa Andra membawa pria itu pergi dari sisi Nicola untuk selamanya. Siapa yang menyangka di cuaca cerah seperti itu kecelakaan pesawat bisa terjadi?

Pesawat bahkan belum tinggal landas meninggalkan Bandara saat mesin pesawat terbakar dan menewaskan lima puluh penumpang di dalamnya. Sisanya mengalami luka berat dan ringan.

Dan di antara kelima puluh penumpang itu, Andra adalah salah satunya. Yang menjadi korban meninggal dalam tragedi kecelakaan pesawat terburuk dalam sejarah penerbangan Amerika.

Seandainya saja ia bisa memaksa Andra untuk menukar hari penerbangannya, maka tragedi itu tidak akan terjadi. Tapi tidak ada kata andai. Karena semua memang sudah terjadi.

Nicola bahkan tidak dapat menghadiri pemakaman Andra, karena orang tua Andra sudah lebih dulu membawa jenazah Andra kembali ke Indonesia.

Namun semenjak hari itu, hidup Nicola tidak lagi sama ...

Ia menutup diri dari luar, membatalkan semua konser dan rekamannya. Menolak untuk bertemu orang-orang. Ia hanya mengurung diri di kamar, menangis dan mengubur dirinya dalam kesedihan.

Rasanya tidak dapat dipercaya. Mulai hari itu, tidak akan ada lagi lengan kokoh yang memeluknya. Tidak akan ada lagi dada bidang tempat ia bersandar. Semua sudah terbawa pergi bersama jenazah Andra yang terbujur kaku dengan luka bakar.

Tidak akan ada lagi impian pernikahan, impian untuk hidup bersama sampai rambut mereka memutih. Andra sudah pergi dan tidak akan pernah kembali ...

"Aku mencintaimu, Nicola. Sangat mencintaimu. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita berdua kecuali kematian ... "

Dan memang, hanya kematianlah yang kini memisahkan mereka. Membawa Andra pergi jauh dari sisinya. Kesebuah tempat yang bernama keabadian.

Nicola kembali mengulas senyuman sambil berkata, "Ya, aku baik-baik saja. Kau jangan khawatir Carmen."

Tapi hanya Nicola yang tahu, apakah dirinya baik-baik saja atau tidak.

Perlahan Nicola bangkit dari duduknya, berjalan menuju panggung yang sudah disiapkan. Dan saat melihat kerumunan penonton yang telah lama menanti penampilannya, tanpa ia sadari dua tetes air mata jatuh di pipinya.

Ia menoleh ke samping, di belakang panggung seakan dilihatnya sosok Andra yang seperti biasanya. Berdiri di sisi belakang panggung, menatapnya dengan lembut seperti yang biasa ia lakukan. Menunggu penampilan gadisnya untuk menyanyikan sebuah lagu ...

Dua bulan setelah konser terakhirnya di Las Vegas, Nicola Watson ditemukan tak bernyawa di kediaman pribadinya di Beverly Hills. Di samping jenazahnya, ditemukan butiran obat tidur yang diduga digunakan penyanyi terkenal itu untuk mengakhiri hidupnya.

Berita di surat kabar mengatakan, penyanyi cantik itu mengalami depresi berat setelah kematian kekasihnya, hingga nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

END****

Selesai ditulis 27 maret 2023.

Eykabinaya.

Saya baru saja membaca sebuah novel dari pengarang favorit saya. Ceritanya sederhana, tentang dua lelaki kembar. Yang satu gay dan satunya lagi playboy. Ide cerita yang klasik bukan? Tapi di tangan maestro penulis seperti beliau, itu menjadi kisah yang luar biasa indah dan menyentuh. Saya ingin seperti beliau, mungkin ide cerita saya begitu pasaran, basi dan sudah banyak digunakan. Tapi saya ingin membuatnya berbeda. Semoga saya bisa menjadi penulis sehebat beliau atau setidaknya menjadi penulis yang baik untuk para pembaca saya.

Terima kasih untuk dukungan kalian semua.

Salam sayang selalu.

Bitter sweet love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang