(✷‿✷) HAPPY READING (✷‿✷)
✨✨✨
"Kebahagiaan yang paling sempurna adalah kebahagiaan bersama orang yang sederhana, tapi memperlakukanku dengan cara istimewa."
Gus Haidar dan Raisya tengah berada diteras Ndalem seusai sarapan, karena mereka berdua merasa bosan, akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dan duduk diteras sembari melihat para santri yang sedang ro'an.
" Kamu kuliah jam berapa? " tanya Gus Haidar sembari menolehkan kepalanya ke Raisya
" Jam delapan nanti "
" Aku anterin "
" Enggak usah, Mas kan ada jadwal ngajar " tolak Raisya dengan lembut
" Aku ngajar jam sepuluh "
" Eum yaudah deh "
Waktu menunjukkan pukul setengah tujuh, Raisya tengah siap-siap untuk berangkat kuliah, karena perjalanan menuju kampus nya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit dari pesantren, dan disisi lain Gus Haidar didepan tengah memanasi mobil.
Selesai dengan rutinitasnya, Raisya akhirnya turun kebawah menyusul Gus Haidar yang ada didepan.
" Udah siap? " Tanya Gus Haidar sembari menaruh lap yang tadi ia gunakan untuk membersihkan mobil
" Udah, berangkat sekarang aja"
" Iyah, bentar kamu masuk duluan, aku mau ambil sesuatu "
" Oke "
Raisya pun masuk kedalam mobil, ia duduk disebelah kemudi sembari menunggu Gus Haidar, lima menit kemudian Gus Haidar datang dengan membawa tas kecil nya.
Diperjalanan menuju kampus, mereka berdua tak ada yang bicara, sampai Gus Haidar merasa bosan.
" Kamu satu kampus dengan Husna? " tanya Gus Haidar saat lampu merah
" Iyah, kenapa emang? "
" Enggak kagum aja sih lihat persahabatan kalian berdua, Masya Allah banget " ucap nya kagum
" Hahaha, sebenarnya sahabatan sama dia udah dari dipondok pesantren sih waktu Mts" jelas Raisya
" Lama banget dong "
" Iyah lama banget "
" Gimana ketemunya? "
" Waktu itu aku sama Husna dibenci sama santri yang lain, ya ngga semuanya sih "
" Dibenci kenapa? "
" Karena aku sama Husna kan pakai cadar pas baru-baru masuk itu, dulunya kan emang lagi viral yang teroris-teroris gitu, mereka semua ngiranya aku sama Husna itu teroris, tapi dulunya aku ngga kenal sama Husna, kan pondoknya besar gitu yah, terus waktu itu ada salah satu ustadzah yang ngerti kalau kita dibenci sama santri yang lain, saat selesai ngaji kitab, aku sama Husna sengaja dipanggil ustadzah itu, aku kaget ternyata ngga aku doang yang pakai cadar, terus ustadzah nya jelasin kalau udah tau masalah yang kita berdua alami, ustadzah itu nyaranin kalau kita berdua sebaiknya berteman dan sama-sama nunjukin ke semua orang kalau wanita tertutup itu bukanlah teroris atau apa "
jelas Raisya sembari menikmati pemandangan yang ada disekeliling dari dalam mobil

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
General FictionKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...