KENYATAAN

647 83 0
                                    

    Saat ini Gus Fawwaz tengah mengajar diniah santri putri di kelas tingkatan atas , sekarang waktunya mereka membaca kitab tanpa makna tanpa harakat atau bisa disebut kosongan.

" Udah semua? " Tanya Gus Fawwaz pada santriwati

" Sudah Gus " jawab mereka bersama

" 3 menit lagi pergantian jam, ada yang mau ditanyakan mengenai pelajaran sekarang?" Tanya Gus Fawwaz lagi

" Tidak ada Gus '" jawab mereka bersama

" Yaudah, sampai sini saja pelajaran saya hari ini, semoga bermanfaat Assalamualaikum " pamit Gus Fawwaz yang sudah meninggalkan ruangan

" Waalaikum salam " balas mereka serempak

" We kalian tau ngga guys, Gus Fawwaz ternyata ngga ada hubungan apa-apa sama Neng Syira " ucap Lisa, dia memang terkenal dengan santri yang sering update dan ngga bakal ketinggalan berita.

" Jangan ngarang kau Lis" saut santri lain

" Beneran, aku ngga ngarang, kemarin aku dikasih tau sama kang Eman, dia suruh aku buat bilangin ke semua orang, agar kejadian salah paham ini ngga berlanjut" jelas Lisa

" Ya Allah kasian yah Neng Syira, padahal dari keseharian mereka, udah kayak jodoh loh " timpal santri yang duduk didepan

" Jodoh ditangan Tuhan "

" Eh, tapi nih yah, kalo Neng Syira bukan pilihan Gus Fawwaz, terus siapa yang dipilih Gus Fawwaz? " Tanya Lisa dengan heran, pasalnya Syira termasuk wanita idaman para kaum Adam, masa iyah Gus Fawwaz menolak Syira

" Yah, mungkin aja lebih baik dari Neng Syira, aduh jadi kepo nih " timpal santri lain

" Astaghfirullah, udah ngga baik bicarain orang
"

Saat Gus Fawwaz ingin menuju ke kantor diniah, langkahnya terhentikan saat ada Syira didepannya, satu hal yang harus kalian tahu, Syira memang salah satu ustadzah dipondok pesantren Miyabi Falah, jadi tak heran dia sering dipondok ini, entah itu sendiri, atau bersama orang tuanya, dan satu lagi Syira memang suka dipanggil Neng atau teteh, dia ngga mau dipanggil dengan sebutan ustadzah.

Mengingat kesalah pahaman kemarin, Gus Fawwaz dengan berat hati, menahan rasa kesalnya ke pada Syira.

" Assalamualaikum Gus " salam Syira sambil tersenyum kearah Gus Fawwaz

" Waalaikum salam" balas Gus Fawwaz

" Mau kemana Gus? " Tanya Syira basa-basi udah jelas-jelas ini arah ke kantor masih aja nanya

" Kantor " singkat Gus Fawwaz

" Ooo, sama Gus aku juga mau kekantor "
Tak ada jawaban dari Gus Fawwaz membuat Syira mematung, bingung harus ngapain,sampai suara berat Gus Fawwaz menyadarkan Syira.

" Kalo mau bareng ayok " ajak Gus Fawwaz

" Eh, iyah Gus, ayok " ucap Syira dengan gugup.
Tanpa disadari Gus Fawwaz, kini Syira tengah tersenyum bahagia.

Sesampainya dikantor diniah, Gus Fawwaz meninggalkan Syira yang masih didepan pintu.
Gus Fawwaz menuju ketempat pribadinya, buat mengurus berkas-berkas pendaftaran murid baru.

" Assalamualaikum " salam Gus Fawwaz

" Waalaikum salam " balas mereka yang ada didalam kantor

" Assalamualaikum " salam Syira

" Waalaikum salam " balas mereka lagi

Syira yang sudah duduk disofa kantor itu bingung harus ngapain, sebenarnya tadi alasan Syira pergi kekantor diniah, agar bisa berduaan dengan Gus Fawwaz, eh ternyata Syira salah, dikantor masih banyak ustadz dan ustadzah.

KISAH KITA (ON GOING)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang