Lima belas menit mereka menunggu kehadiran Gus Haidar, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga.
Gus Haidar kaget, tiba-tiba ada tamu yang datang dan itu calon istrinya
Jujur Gus Haidar saat ini juga gugup, sama seperti Raisya, Gus Haidar sama halnya dengan Raisya, ia harus tetap ikut nimbrung diantara mereka, entah nanti ia harus diam aja atau pun menyauti pertanyaan.
" Assalamualaikum Mah, Bah " salam Gus Haidar sambil mencium tangan mereka
" Waalaikum salam " balas Ummah Raidah dan Abah Dzakir
Gus Haidar gugup buat menyapa Raisya, tapi saat ini ada dua keluarga, jadi ia harus tetap menyapa Raisya.
" Assalamualaikum " salam Gus Haidar kepada Raisya sambil menelungkupkan kedua tangannya didepan dada
" Waalaikum salam " balas Raisya sama seperti halnya dengan Gus Haidar, ia juga menelungkupkan kedua tangannya didepan dada.
Gus Haidar mengambil duduk dipinggir Abi nya
" Udah besar yah Ra, anak-anak kita, masih ngga nyangka kalau kita jadi besan " ucap Ummi Kinana sambil tersenyum
" Iyah Na, aku juga masih ngga nyangka, memang takdir Allah itu hebat "
Tengah asik orang tua sedang mengobrol, Raisya dan Gus Haidar bingung mau menyauti obrolan mereka, sampai akhirnya Raisya memutuskan untuk keliling pesantren buat mengisi kegabutan nya sekarang
" Ummah " panggil Raisya sambil menarik ujung gamis Ummah nya
" Iyah? "
" Raisya boleh keliling pesantren ngga? " Tanya Raisya
" Sendirian? "
" Iyah "
" Emang kamu tau pesantren ini? "
" Ngga sih hehehe "
" Ada-ada saja kamu ini "
" Ada apa Ra? " Tanya Ummi Kinana
" Iniloh Raisya, katanya ingin lihat-lihat pesantren " ujar Ummah Raidah
" Lah Ummah, kenapa harus dikasih tau sih " batin Raisya malu
" Ooo gitu toh "
" Gus, antar nak Raisya kedepan, nanti panggilin mbak-mbak buat antar nak Raisya keliling pesantren " suruh Ummi Kinana sambil menatap Gus Haidar
" Baik Ummi " saut Gus Haidar tanpa basa-basi
Raisya kaget, ia kira Gus Haidar bakal nolak.
" Ayo " ajak Gus Haidar sambil berjalan keluar
" Iyah, yaudah Raisya keluar sebentar yah " pamit Raisya dan diangguki oleh mereka
Saat diteras rumah, Gus Haidar masih belum menemukan mbak-mbak santri yang lewat, Gus Haidar merasa gugup, berada di satu tempat dan hanya berdua dengan calon nya.
" Masih belum ada mbak-mbak nya yah? " Tanya Raisya
" Iyah " saut Gus Haidar sembari tersenyum
" Yaudah, kalau gitu ngga jadi aja deh " ucap Raisya dengan nada lesu
" Kenapa ngga jadi, sebentar lagi juga ada yang lewat " ucap Gus Haidar
Belum ada satu menit, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, ada mbak-mbak santri yang lewat didepan Ndalem, Gus Haidar pun segera memanggilnya
" Mbak kesini sebentar " suruh Gus Haidar pada mbak-mbak yang lewat.
Mbak santri yang dipanggil oleh Gus Haidar tadi adalah Lela, teman sekamarnya Nisa sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
Ficción GeneralKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...