Assalamualaikum semua
Selamat malam...Eh btw minal aidzin wal faidzin 🙏🏻
Mohon maaf lahir dan batin yaaa,
Maaf kalau di penulisan aku ada tutur kata yang kurang berkenan ataupun menyinggung kalian!Sekali lagi minal aidzin wal faidzin semua🙏🏻
Spesial lebaran aku up nih💃
✨ HAPPY READING ✨
*
*
*08.00
Sejak kejadian semalam, Gus Haidar memilih untuk diam. Raisya bingung apa yang telah terjadi dengan suaminya. Raisya mengajak nya bicara panjang lebar hanya di tanggapi oleh Gus Haidar singkat.
"Mas, aku beresin barang-barang dulu yah. Sore ini kita balik kan?" tanya Raisya sembari mengambil koper yang ada diatas lemari.
Gus Haidar hanya berdehem tanpa melihat ke arah Raisya membuat Raisya menghembuskan nafas berat.
"Kamu kenapa sih Mas?" tanya Raisya dalam hati sembari menatap nanar punggung Gus Haidar yang memunggungi dirinya.
"Kamu mau aku bikinin teh atau kopi?" tanya Raisya sembari memasukkan baju-bajunya kedalam koper.
"Gak usah" singkat Gus Haidar sembari beranjak dari atas kasur dan melenggang pergi begitu saja tanpa memberitahu Raisya mau kemana.
"Ya Allah kamu kenapa sih Mas?" tanya Raisya getir sembari mengelap air mata yang sempat keluar.
Raisya melanjutkan kegiatannya sampai sentuhan terakhir yaitu memasukkan scincare nya yang tak begitu banyak.
Raisya menaruh kopernya dipinggiran kasur dan berniat untuk menyusul Gus Haidar kebawah.
Saat di ruang tengah dan meja makan, Raisya tak menemukan keberadaan suaminya.
"Mah, tau Mas Haidar dimana?" tanya Raisya pada Ummah nya yang sedang membuat kue.
"Tadi sih dibelakang, mungkin masih disitu" jelas Ummah Raidah sembari memecahkan telur satu persatu.
"Okeh Mah, makasih" ucap Raisya sembari meninggalkan Ummah nya.
Raisya berlari ke arah Gus Haidar yang duduk di gazebo belakang. Saat dirinya mendudukkan dirinya di samping Gus Haidar, Gus Haidar hanya melirik sekilas dan menatap depan kembali.
"Mas" panggil Raisya yang hanya dibalas Gus Haidar dengan deheman singkat.
"Kamu kenapa?" tanya Raisya sekuat mungkin. Jujur di hati Raisya sangat sakit telah dicueki oleh suami sendiri.
"Gak kenapa-napa" singkat Gus Haidar sembari menekan tombol keyboard handphone nya.
"Kalau Raisya ada salah kasih tau Mas. Jangan diemin Raisya kayak gini, Raisya takut, maaf kalau Raisya salah" ujar Raisya sembari menatap bawah dan meneteskan air matanya. Raisya mengelap air matanya dan menatap Gus Haidar yang masih setia sibuk dengan handphone nya. "Kalau kesalahan Raisya gak bisa di maafin, Raisya terima Mas hukum Raisya biarpun hukuman itu berat Mas" lanjut Raisya yang ingin berlutut di kaki Gus Haidar. Tapi secepat kilat Gus Haidar mencegahnya dan menyuruh untuk duduk di sampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/315273240-288-k299529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
General FictionKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...