(✷‿✷) HAPPY READING (✷‿✷)
*
*
*Sepulang dari rumah Husna, Raisya merasakan badannya yang pegal-pegal dan mendudukkan dirinya di kursi ruang tamu. Gus Haidar tengah memarkirkan mobilnya di garasi rumah.
Melihat Raisya yang kelelahan Gus Haidar berniat untuk duduk disebelah Raisya.
"Capek yah?,"
Raisya mengangguk singkat.
"Sini aku pijitin," ucap Gus Haidar yang ingin memegang kaki Raisya namun secepat kilat Raisya menghindar.
"Eh, gak usah. Capeknya gak seberapa Mas," ucap Raisya tersenyum.
"Udah gak usah bantah, aku tau kamu dari tadi mondar-mandir bantuin didapur. Pasti capek banget," ucap Gus Haidar.
"Tapi gak enak lah Mas, masa iyah suami pijitin istri,"
"Gak ada yang ngelarang kan?," tanya Gus Haidar. "Yah, enggak sih, tapi kan,"
"Udah siniin kakinya, tangan ku gak nyampe ini," suruh Gus Haidar.
"Enggak papa?," tanya Raisya memastikan. "Iyah," ucap Gus Haidar tersenyum hangat.
Kini kaki Raisya sudah berada dipangkuan Gus Haidar, Gus Haidar dengan telaten memijit kaki nya. Benar saja kaki Raisya terasa sangat beda, dirinya benar-benar kelelahan.
"Mas," panggil Raisya.
"Iyah?,"
"Kamu tadi denger teriakan saudara nya Gus Fawwaz gak?," tanya Raisya menatap Gus Haidar yang sibuk memijit kaki nya.
"Yang tadi di taman?," tanya Gus Haidar. Raisya mengangguk.
"Tau, kenapa emang?,"
"Dia suka sama Gus Fawwaz?,"
"Katanya sih iyah, tadi yang nenangin dia kan Gus Fawwaz," ucap Gus Haidar.
"Kok aku lihat nya kasihan yah, tapi gimana yah perasaan kan gak ada yang tau. Gak bisa dipaksakan juga," sahut Raisya merasa iba melihat kejadian singkat dirumah Husna tadi.
"Betul, lagian tadi kalau gak aku paksa juga dia gak mau buat samperin tuh perempuan,"
"Kenapa kok gak mau?,"
"Takut fitnah, kan itu posisi nya dirumah Husna, dia takut Husna lihat," ucap Gus Haidar menjelaskan.
"Oh iya ya, tapi untung tadi yang dengar cuma aku sama siapa gitu aku gak kenal,"
"Kok pas gitu yang lain ada diruang tengah, jadi gak ada yang tahu,"
"Mas sama Gus Fawwaz juga awal nya gak denger, terus kata sepupu Husna ada yang teriak ditaman yaudah kita samperin ternyata dia,"
"Udah ih gak usah dibahas jatuhnya ghibah nanti," cegat Gus Haidar sebelum kelepasan.
"Tapi kalau dipikir-pikir kayaknya santri putri disini ada yang suka sama kamu deh," tebak Raisya ngasal.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
General FictionKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...