" Mah, bah Raisya bosen" keluh Raisya yang kini ada diruang keluarga bersama Abah dan ummahnya
" Yah kamu baca buku aja Ra, biasanya kalo bosen baca buku" saut ummah Raidah
" Udah khatam semua mah" balas Raisya dengan nada manja
" Yah kamu cari suami sana biar ngga bosen" celetul Abah Dzakir tanpa melirik putrinya itu, ummah Raidah yang mendengar ucapan suaminya itu hanya tersenyum
" Ih Abah, dikira lagi nyari abang cilok aja" bales Raisya masih dengan nada manja
" Daripada kamu ngeluh bosen mulu, apa mau Abah cariin?" Tanya Abah Dzakir dengan senyum smirk
" Hi apaan sih bah Raisya ini masih kecil malah bahas nikah"
" Kecil apanya udah mau umur 23 kok masih kecil " kini umma Raidah lah yang menyauti
" Hi ummah ngga bisa diajak kompromi"
Abah Dzakir dan ummah Raidah hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anaknya itu." Mi lusa ke tokoh bunga biasanya yok" ajak Raisya
" Ngapain?" Tanya ummah Raidah
" Mau nyari suami, yah mau cari bunga lah Ummah" ucap Raisya ngasal
" Yah kalo jodoh kamu ketemu disana gimana?" Goda Abah Dzakir
" Ih Abah nyaut mulu, Abah tuh ngga diajak" balas Raisya sambil tertawa-tawa
" Ayok lah mah, bunga Raisya dikamar udah pada layu " rengek Raisya sambil menarik-narik baju ummahnya
" Iyah-iyah tapi habis toko bunga mampir ke supermarket dulu yah, bahan-bahan dirumah udah mau habis"
" Siap ummah"
☁️☁️☁️
Dikediaman pondok pesantren Miyabi Falah kini ada orang tua Syira dan pastinya juga dengan Syira.
Kini Syira tengah mengelilingi pondok pesantren Miyabi Falah, Disaat Syila melewati 3 santri putri yang duduk digazebo dan membelakanginya, samar-samar Syila mendengar percakapan mereka.
Syira sebenarnya ngga mau nguping, tapi saat salah satu santri ada yang bahas Gus Fawwaz kini niat Syira yang tidak nguping itu ngga jadi.
" Jangan ngasal kamu kalo ngomong ti" ucap santriwati yang berada ditengah diantara mereka bertiga
" Beneran guys, kemarin waktu aku beresin belakang Ndalem , aku denger kalo Gus Fawwaz mau ngajak ta'aruf seseorang tapi yang pasti bukan teteh Syira" ucap santriwati yang bernama Siti tadi.
Memang Syira dipondok pesantren Miyabi Falah kerap dipanggil dengan embel-embel teteh.
" Ih padahal kita semua ngesip Gus Fawwaz sama teteh Syira loh, mereka berdua kan cocok, tapi yah gimana hati ngga ada yang tau" ucap santri satunya
" Pasti pilihan Gus Fawwaz ngga main-main ini , jadi kepo aku sama orangnya " ucap Siti lagi
" Udah-udah jangan bahas lagi, takut ada yang dengar, mending kita keasrama aja" ajak santriwati yang lain
Syira yang melihat ketiga santri tadi pergi
Syira dengan segera bersembunyi dibalik pohon, agar tidak ketahuan sama santriwati.Syira yang melihat santriwati tadi sudah pergi kini Syira duduk digazebo sambil meneteskan air mata nya.
" Kira-kira siapa yah yang menjadi pendamping Gus Fawwaz, pasti cantik" ucap Syira dengan nada getir
" Ini aja masih rencana ta'aruf belum nanti pas khitbah terus nikah, apa aku kuat Ya Allah "
kata Syira lagi sambil menatap langit-langit seakan-akan langit tau perasaan Syira sekarang langit yang tadinya cerah kini sudah tertutup dengan awan mendung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
Genel KurguKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...