KHITBAH

740 87 21
                                    

Diteras Ndalem pondok pesantren Miyabi Falah, Gus Fawwaz tengah menyirami tanaman yang udah mulai kering

" Pasti mbak-mbak lupa nyiramin nih tanaman, sampai mau mati pula nih tanaman " gumam Gus Fawwaz sembari menatap tanaman yang kering

" Assalamualaikum Gus " salam Syira dari arah belakang Gus Fawwaz

" Waalaikum salam " balas Gus Fawwaz tanpa melihat kearah Syira

" Lagi ngapain Gus? " Tanya Syira

Pertanyaan yang basi, itulah yang ada dipikiran Gus Fawwaz sekarang, udah jelas-jelas dirinya saat ini menyirami tanaman

" Lagi makan " saut Gus Fawwaz ngasal tanpa tersenyum

" Hahaha, Gus bisa aja " ucap Syira sambil terkekeh

Gus Fawwaz tak menghiraukan ucapan Syira, ia meletakkan benda yang tadi dibuat ia menyirami tanaman, dan meninggalkan Syira sendirian tanpa pamit

Syira yang merasa memang dikacangi itu, hanya bisa menghembuskan nafas pasrah

" Dikacangi lagi, dikacangi lagi " gumam Syira sembari meninggalkan teras

Ditaman belakang Ndalem inilah Gus Fawwaz berada sekarang.

Syira yang melihat Gus Fawwaz di taman belakang ada rasa ingin menghampirinya, tapi Syira takut nanti ia akan dimarahi oleh Gus Fawwaz, karena Syira tau betul sifat Gus Fawwaz jika merenung sendirian

Akhirnya Syira memilih duduk dibelakang jendela Ndalem yang mengarah ke Gus Fawwaz

Hanya itu yang bisa Syira lakukan sekarang, ia tak mau nekat-nekat lagi, takut salah langkah

" Kapan yah Gus, aku duduk disamping Gus " gumam Syira yang masih setia memandangi punggung Gus Fawwaz

" Pasti nanti aku akan bercerita banyak, mulai dari aku awal kali menyukaimu, sampai kamu menjadi milikku"

" Tapi itu semua hanyalah mimpi seorang Syira, yang entah tercapai atau tidak " gumam Syira yang tak terasa air matanya keluar tanpa diundang

" Ih, nangis mulu deh, malu lah sama umur " ucap Syira sambil mengusap air matanya kasar

***

Disisi lain, Gus Fawwaz tengah tersenyum sendiri, ia masih memikirkan Husna, wanita yang mencuri hati Gus Fawwaz hanya karena sebuah pertemuan singkat

" Sampai detik ini setidaknya aku tahu gimana rasanya mencintai dalam diam, memendam perasaan rindu sendirian " gumam Gus Fawwaz sembari tersenyum

" Syira maafin aku, aku ngga bisa memaksakan perasaan ini, jujur aku belum bisa menerima cinta mu "

Kata-kata Gus Fawwaz barusan terdengar oleh Syira, dimana Syira tadi nekat ingin menyusul Gus Fawwaz, tapi kenapa malah ia mendengar perkataan Gus Fawwaz yang membuat dirinya sakit hati.

" Kukira suatu saat kamu akan membalas cintaku Gus, ternyata tidak " Batin Syira sambil meninggalkan taman belakang Ndalem

                          🕊️🕊️🕊️

Satu minggu telah berlalu, saat ini waktunya Gus Haidar kembali ke rumah Raisya untuk mengungkapkan niatnya

" Kenapa aku jadi gugup seperti ini " gumam Gus Haidar sembari menatap wajah nya dicermin

" Tenang, Insha Allah akan lancar, bismillah" ucap Gus Haidar

Gus Haidar mengambil peci nya serta memakaikan parfum keseluruh badannya dan bersiap untuk keluar menyusul Ummi dan Abi nya

KISAH KITA (ON GOING)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang