SIAPA YANG SALAH?

439 32 0
                                    

Assalamualaikum semua

Aku lanjut nih..

Semoga suka❤️

(✷‿✷) HAPPY READING (✷‿✷)

*
*
*

Kalian pasti tidak akan asing dengan kata-kata level tertinggi dalam mencintai seseorang adalah mengikhlaskan.

Tapi kata-kata itu tak semudah saat diucapkan. Bagi mereka yang tak mampu mengikhlaskan sangatlah berat.

Merasakan cinta bertepuk sebelah tangan membuat seseorang depresi, sakit dan ada juga yang berniat untuk bunuh diri.

Tanpa dibayangkan sesakit apa cinta bertepuk sebelah. Terlebih lagi dia nya seakan-akan suka dengan kita padahal dihatinya ada orang lain. Mungkin ketika hal itu baru terjadi serasa tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sakit hati kamu.

Jadi pelajaran yang dapat kita ambil adalah Cinta kepada manusia bisa saja bertepuk sebelah tangan, Tetapi cinta kepada tuhan akan selalu berbalas dengan indah apapun bentuknya.

Jangan terlalu berlebihan mencintai seseorang sampai engkau melupakan untuk mencintai pencipta nya.

Syira tengah sarapan bersama keluarga Gus Fawwaz. Sudah menjadi kebiasaan mereka sarapan bersama Syira. Mereka tak mempermasalahkan hal ini, meskipun Syira bukan bagian dari keluarganya. Tapi keluarga Gus Fawwaz sudah menganggap Syira keluarga.

Mereka menyelesaikan sarapannya tanpa ada suara selain dentuman sendok yang saling bersahutan.

"Nak Syira, lusa kan kita mau anter Fawwaz buat tunangan. Kamu ikut?" tanya Ummi Elma sembari membereskan piring-piring dibantu oleh Syira.

"Insya Allah Mi. Kalau Syira gak ada halangan yah Syira ikut" ucap Syira sembari tersenyum paksa karena menahan rasa sesak di dadanya.

"Yaa, padahal Ummi berharap kamu ikut biar Ummi ada temennya. Kan Ummi gak punya anak perempuan" ungkap Ummi sembari meletakkan piring yang sudah bersih ke tempatnya.

"Hehehe. Doain aja Mi, semoga urusan pendaftaran santri baru cepet kelar, jadi Syira bisa ikut"

"Aamiin deh, Yaudah Ummi kedepan dulu yah mau nyiram tanaman. Kamu kalau masih kurang sehat istirahat aja, jangan ngajar dulu"

"Iya Mi ini Syira mau istirahat dulu, rasanya kepala aku pusing tapi gak papa. Pusing nya juga gak terlalu kok"

"Yaudah Safakillah anak nya Ummi" ucap Ummi Elma sembari mencium kening Syira.

Syira yang diperlakukan seperti itu, tak dapat menyembunyikan raut wajahnya yang sangat bahagia.

Gimana rasa yang bertahun-tahun Syira simpan akan musnah. Sedangkan perlakuan Ummi Elma membuat dirinya seakan-akan mendapatkan lampu hijau.

Tapi itu hanyalah sebuah kebetulan yang Ummi Elma berikan. Tanda Syira hanya dianggap sebagai keluarga tidak lebih apalagi dianggap menantu itu sangat mustahil.

Syira tersenyum manis kearah Ummi Elma. "Syukron Ummi." Ummi Elma menganggukkan kepalanya dan tersenyum balik.

Saat Ummi Elma sudah keluar dari dapur, Syira kembali merasakan pusing yang sangat amat. Syira berlari masuk ke kamar untuk meminum obat.

KISAH KITA (ON GOING)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang