NISA DAN PERASAANNYA

668 83 0
                                    

      ASSALAMUALAIKUM GUYS GIMANA NIH KABARNYA???
SEHAT KAN???

JANGAN LUPA FOLLOW YAH



        Kini dipondok pesantren Qomari Hidayah para santriwati yang sedang mengantri untuk mengambil makanan didepan dapur sangat lah rame.

Asrama pojok kiri giliran Nisa yang mengambil makanannya. Dengan sabar Nisa menunggu antriannya.

Sudah selesai dengan acara mengantri tadi, Nisa kembali ke asrama nya dengan membawa nampan berisi makanan itu.
Dipondok pesantren ini memang makannya satu nampan berisi 5 orang kadang ada juga yang lebih. Indahnya dunia santri.

" Assalamualaikum" salam Nisa pada teman-temannya yang sudah dari tadi menunggu kedatangan Nisa, lebih tepatnya menunggu kedatangan makanan nya sih hehehe.

" Waalaikum salam, lama kali lah kau Nis" ucap Fifi

" Antri nya panjang banget, coba aja kamu nyuci nampannya dari kemarin, mungkin tadi aku dapat antrian pertama" kata Nisa sambil meletakkan nampannya

" Hehehe, maap, kan kemarin lupa" ucap Fifi sambil nyengir

" Bosen" celetuk Zahra dengan tiba-tiba

" Ish apaan sih kamu Ra, kan emang lupa"

" Udah-udah ayo makan, lapar inilo perutku" ucap Lela menengai

Mereka sudah selesai makan, dan mereka juga udah pada kembali ke asrama lagi setelah mencuci tangan dan nampannya.

" We aku ada cerita ni" ucap Lela tiba-tiba, membuat mereka berempat menoleh kearahnya

" Cerita apa we, bagi-bagi dong" timpal Fifi yang kini sudah heboh.

Memang sifat Fifi dan Lela itu hampir mirip, suka pecicilan sih, tapi dikamar ini kalo tanpa mereka sudah dipastikan hambar.

" Biasa anak kembar " celetuk Jasmine yang satu kamar juga dengan mereka

Kamar mereka berisi 5 orang ada Nisa, Jasmine, Fifi, Lela dan Zahra.

Sifat jasmine sangatlah dingin, biasa anak ambis

" Jadi, kemarin waktu aku mau mengembalikan sapu dibelakang Ndalem, aku denger obrolan keluarga-" belum selesai ngomong kini ucapan Lela dipotong Zahra

" Astaghfirullah Lel, kamu nguping?" Ucap Zahra spontan berteriak

" Enak aja nguping, orang aku sekilas denger" bela Lela agar tak terpojokkan, kalo Zahra udah digabungkan dengan Jasmine, dah selesai sudah pasti dibuat skak mat.

" Sama aja " timpal Jasmine yang sedang membaca kitab kuning

" Mau lanjut ngga nih, tentang calonnya Gus Haidar lohhh" goda Lela agar teman-temannya terasuki oleh omongan Lela.

Nisa yang sedari tadi ngga minat menyimak cerita Lela kini kaget saat Lela mengatakan calonnya Gus Haidar.

" Lel, terusin aja" timpal Nisa sambil mendorong pelan bahu Lela

" Dih, tadi aja kayak ngga peduli, eh sekarang peduli semua" celetuk Lela dengan nada kesal

" Ish banyak omong kali lah kau, tinggal lanjut aja napa " kini Fifi lah yang menyauti pembicaraan mereka karena sedari tadi Fifi hanya menyimak

" Iyah-iyah, tapi jangan potong dulu"
Mereka bertiga pun mengangguk kecuali Jasmine, dia masih fokus dengan kitab-kitab nya

" Jadi, pas aku mau kembali keasrama, tiba-tiba denger Gus Haidar mau ngajak ta'aruf seseorang, terus ni yah, yang bikin Gus Haidar seneng banget, ternyata orang tua perempuan itu temen dari Abi dan Ummi nya Gus Haidar, lebih tepatnya teman akrab sih, pas aku lihat dari celah-celah pintu nih yah, disitu bener-bener muka Gus Haidar bahagia banget gilak, kalo ngga salah nama perempuan itu Raisya, namanya aja cantik apalagi orang nya yah" jelas Lela panjang lebar

KISAH KITA (ON GOING)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang