(✷‿✷) HAPPY READING (✷‿✷)
*
*
*08.00
Sesuai janji Gus Haidar kemarin kini mereka bersiap untuk pergi ke pantai. Sekarang waktu masih menunjukkan pukul delapan pagi, mereka berniat untuk sarapan terlebih dahulu dan lanjut berpamitan sama orang tua Gus Haidar.
"Sudah selesai makannya?," tanya Gus Haidar pada Raisya yang ngelap mulutnya menggunakan tisu.
"Sudah, sini biar aku yang cuci piring nya, kamu panasin mobil nya aja,"
Gus Haidar mengangguk dan beranjak dari tempat duduknya.
Tak butuh waktu lama Raisya mencuci piring, kini Raisya mengambil sling bag yang berisikan sunscreen dan ada juga yang lainnya. Raisya tak lupa untuk membawa tote bag yang tak begitu besar untuk mengisi beberapa cemilan dan minuman.
Sudah siap dengan semua nya, kini Raisya menuruni anak tangga dan keluar rumah tak lupa mengunci pintu dan menghampiri Gus Haidar yang sibuk memanaskan mobil.
"Ke Ummi sekarang?," tanya Raisya mengalihkan pandangan Gus Haidar.
"Ga usah, barusan mas ketemu Ummi, mas udah izin, kita berangkat sekarang aja, keburu hujan nanti,"
"Yaudah, aku juga udah siapin semua,"
Saat Gus Haidar membukakan pintu mobil untuk Raisya tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.
"Assalamualaikum Gus," salam ustadz itu ustadz yang kerap dipanggil dengan sebutan ustad Ma'ruf.
"Waalaikumussalam," balas mereka berdua bersamaan.
"Mau kemana Gus?,"
"Pantai tadz, nurutin kemauan istri," balas Gus Haidar seraya tersenyum.
"Gus, bukannya sekarang-"
Gus Haidar memelototi ustadz Ma'ruf, mengkode agar tak keceplosan karena disampingnya ada Raisya. Raisya yang melihat gelagat aneh Gus Haidar mengerutkan keningnya.
"Eh maaf Gus, kalau gitu hati-hati ya Gus, Neng, saya permisi. Assalamualaikum," pamit ustadz Ma'ruf meninggal kan mereka berdua.
"Kamu kenapa mas?,"
"Enggak papa, yuk masuk ke mobil," ajak Gus Haidar, Raisya tak bisa menolak dirinya hanya menurut apa yang disuruh oleh suaminya.
Diperjalanan menuju pantai Raisya tak henti-hentinya mengoceh sepanjang jalan, Gus Haidar seketika lupa dengan beban yang dipikirkannya.
"Dulu kalau gak sama Husna aku gak bakalan keluar," gumam Raisya menatap luar.
"Kenapa kok gitu?,"
"Ummah selalu ngawasin aku, semenjak Abang nikah, gak ada yang ngawasin aku lagi, jadi kalau pergi kemana-mana Ummah bakal ngizinin kalau pergi nya sama Husna," jelas Raisya menatap Gus Haidar yang sibuk menyetir tapi sesekali memperhatikan Raisya yang sedari tadi menyeloteh.
"Sekarang kan ada aku, yang setiap waktu bakal jagain bidadari cantik ini, bidadari ini mau kemanapun pasti mas turutin," ucap Gus Haidar seraya tersenyum tulus.
![](https://img.wattpad.com/cover/315273240-288-k299529.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KITA (ON GOING)✓
General FictionKisah dua orang Gus yang bersahabat sekaligus saudara, Gus Fawwaz dan Gus Haidar Mereka bertemu dengan dua gadis bercadar waktu ketoko buku islami, Husna dan Raisya Mereka semua merasa kalau pandangan pertama mereka beda, sampai suatu saat, Gus Ha...