MELENGKAPI

588 42 16
                                    

Hai hai para readers nungguin ya hahaha....

Afwan up nya lama

Yaudah nih langsung lanjut aja

✨ HAPPY READING ✨

*
*
*

Jika rencananya yang tidak berhasil, ubah rencananya namun jangan pernah mengubah tujuannya.

Kelemahan terbesarmu adalah ketika kamu menyerah dan kehebatan terbesarmu adalah ketika kamu mencoba sekali lagi.

Ketika kamu ingin menyerah, lihatlah kebelakang dan kemudian ketahui seberapa jauh kamu telah berusaha untuk meraih tujuanmu

Every new day is another chance to change your life.

Gus Haidar terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang terus berbunyi dan tak kunjung berhenti. Melihat Raisya yang masih terlelap, Gus Haidar hanya tersenyum dan mematikan alarm yang terletak di samping Raisya.

Gus Haidar mencium kening Raisya sebelum beranjak dari tempat tidur dan membersihkan dirinya untuk sholat tahajjud.

Waktu menunjukkan pukul tiga pagi, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk sholat tahajjud di jam tiga pagi. Tapi kali ini Gus Haidar hanya melakukan nya sendiri karena tidak tega membangunkan Raisya yang mungkin kelelahan. Biarlah Raisya tertidur.

Lima belas menit Gus Haidar melaksanakan shalat tahajjud, ia pun mengambil sajadahnya dan menaruh dipundaknya. Tak lupa memasangkan alarm dipukul empat pagi, karena Gus Haidar akan meninggalkan Raisya. Gus Haidar jadwal menjadi imam di masjid pesantren shubuh ini.

Gus Haidar menutup pintu secara hati-hati agar tak mengusik tidur Raisya.

Beberapa menit kemudian alarm terus berbunyi membuat Raisya mengerjapkan mata nya dan memaksakan mata agar terbuka karena merasa masih mengantuk. Raisya mematikan alarm nya dan tesentak karena sudah pukul empat pagi.

Raisya melihat ke samping sudah tak ada Gus Haidar. Ia menelusuri ruangan kamar nya dari kamar mandi pun tidak ada Gus Haidar.

"Mas Haidar kemana?" tanya Raisya yang masih setengah sadar. "Sudah jam empat pagi, tumben Mas gak bangunin aku" Gumam Raisya sembari beranjak dari tempat tidur.

Saat berjalan mengambil handuk, Raisya melihat sebuah kertas yang diatas nya ada segelas air putih. Tanpa menunggu lama, Raisya mengambil kertas itu dan membacanya.

Assalamualaikum zaujati...

Udah bangun ya?

Maaf yah, Mas sengaja gak bangunin kamu. Mas tau pasti kamu capek banget karena semalam.

Jangan lupa sholat shubuh yah...
Dan jangan lupa diminum air putihnya..

Maaf yah Mas ke masjid pesantren duluan. Kamu gak usah jamaah dulu. Jaga kesehatan yaaa cantikk....

Jangan merasa bersalah juga karena gak sholat tahajjud... Kan bisa dilain hari hehehe...


Oh yah satu lagi, gak usah masak dulu yaa..

Udah itu aja

Wassalamu'alaikum

Tidak sadar Raisya telah mengembangkan senyuman setelah membaca secarik kertas yang ditulis Gus Haidar. Sangat sederhana namun tak semua orang bisa melakukannya.

KISAH KITA (ON GOING)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang