Chapter 15: Betty & Heidi

727 89 0
                                    

'Hah?'

Bahkan tidak ada sedikit pun perubahan pada ekspresi Ayah. Seolah-olah dia sudah tahu. Para pelayan yang berdiri didekat dinding mencoba sekuat tenaga untuk menahan tawa mereka. Namun, mereka tidak bisa menyembunyikan bibir gemetar mereka.

Rachel menggenggam roknya erat-erat. Kemudian dengan susah payah dia mencoba tersenyum dan berkata, "Kalau tak salah, ternyata ada permintaan dari barak. Permisi"
Rachel pergi keluar tidak beda dengan melarikan diri.

Aku menatap Ayah, "Rachel syuuka Ayah?"

Ketika aku bertanya lagi dengan artian 'Apakah kamu sudah tahu?', Ayah melihat dokumen itu dengan tatapan tenang, "Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan"

"...?"

"Kebanyakan dari mereka seperti itu"
Itu adalah komentar yang sangat tidak tahu malu.

Kalau orang lain melakukannya, akan menjadi hal yang tercela, tapi dia sangat meyakinkan. Karena itu sesuai dengan deskripsi di plot yang ditekankan sampai bosan di [IPTVG].

Daymond Astra tampan.
Dia sangat populer di kalangan wanita.
Kadang-kadang, dia bahkan dirayu oleh laki-laki
... sepertinya memang seperti itu.

'Karena popularitas itulah kebencian Ayah tumbuh'

Ada saat dimana seseorang mencoba memberinya kue yang dibuat dengan menambahkan rambut dan kuku, menyatakan kalau itu adalah ramuan cinta. Dan ada juga saat dimana mereka melompat tepat di hadapannya, sambil mengatakan mereka akan membuatnya mengingat mereka selama sisa hidupnya....

'Kalau sampai seperti itu, sudah lebih dari cukup untuk membangkitkan fobia'
Aku mengangguk dalam hati sambil memasukkan bakso ke dalam mulutku.

Melirik ke arahku, Ayah mengulurkan tangannya. Dan dengan lembut menyapu sekitar mulutku dengan ibu jarinya.
"Tentu saja sulit bagi anak kecil untuk makan mie yang memiliki saus semacam ini di atasnya."

"...."

"Karena sopan santunmu tidak buruk, kamu tidak terlalu membutuhkan seorang guru."

Uhm, dia benar-benar pantas menjadi populer.


***


Setelah selesai makan dan keluar dari Ruang Makan.

'Aku harus pergi ke taman'

Sejak sampai di tempat ini, para prajurit selalu menggaungkannya. Mereka bilang langit malam yang dilihat dari Kastil Wilayah Daymond sangatlah cantik. Dan tidak ada langit malam yang lebih bagus dengan memandanginya dari taman Kastil Wilayah. Aku sangat menantikannya karena langitnya begitu dipuji-puji.

'Uhm, jadi tamannya....'
Aku bertanya kepada pelayan yang melewati lorong. "Taman?"

"Taman... ah apakah anda mencari lokasi taman? Kalau anda pergi ke gerbang timur-"
Setelah pelayan menunjuk ke mana gerbang timur berada, mereka menatapku, dan mengerang, "Uhmmm... tapi akan menakutkan karena sekarang gelap gulita."
"Bagaimana kalau kami mengantar anda?"

"Yaa!". Ketika aku berteriak, para pelayan berjalan di samping-ku.
Aku memegang masing-masing tangan kedua orang itu.

"...!"
"...!"

Karena sepertinya mereka terkejut, aku melihat keduanya secara bergantian.

'Oh iya'

Di Kastil Utama, aku selalu berjalan beriringan dengan Hilda dan Greta, jadi aku lupa. Tentunya orang-orang di sini pasti canggung dengannya.

Kastil Utama bukanlah tempat yang cocok untuk anak-anak berkeliaran. Karena tangganya tinggi dan juga penuh dengan dekorasi mahal. Untuk seorang anak berjalan sendirian itu berbahaya.

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang