Chapter 64

535 86 0
                                    

Sebelumnya, ketika Pelayan itu hendak menciumnya secara diam-diam. Dia tidak melakukan apa pun.
Akan tetapi Blizen mengerti maksud tujuanku dan mengangguk pelan.
"Ya"

'Apa kamu tahu kalau Pelayan itu akan mencium-mu, tetapi kamu tetap menutup matamu dan berpura-pura tidur?'
Kalau begitu-
"Oh, Kakak menyukai anak itu. Maaf sudah mengganggu",
seharusnya aku tidak ikut campur dalam urusan antara pria dan wanita.

Aku telah menghentikan mereka.
Pelayan itu pasti kecewa.
Jadi aku dengan tulus segera meminta maaf.

"Tidak", penyangkalan Blizen membuatku terkejut.

Aku perlahan menatap kembali Blizen, "Huh?"

"Aku tidak menyukai-nya"

Kau tidak menyukai pelayan itu?
"Lalu mengapa Kakak membiarkannya mengecupmu secara diam-diam?"

"Yah", Blizen memiringkan kepalanya dengan lesu.
Blizen memiliki daya tarik yang lembut namun mematikan, berbeda dengan Balzac yang liar. Saat mata Blizen melirik, itu seperti batu delima yang tengah setengah tersembunyi.

"Apakah dia yang memberitahu Kakak tentang Mawar Bluderu Cokelat berubah menjadi Teresica?"

"...."

Bibir dan matanya melengkung tipis, membentuk goresan yang indah. Aku bisa mengerti mengapa Pelayan itu mengerang hanya dengan terpesona saja.

Meskipun bermandikan sinar matahari yang begitu indah dan jernih, entah mengapa ada sensasi yang menggoda dan berbahaya.

Tapi bukan penampilan yang penting sekarang. Yang penting adalah jawabannya.
Aku mengerutkan kening, 'Apa yang akan dikatakan pemuda ini sekarang?'

"Tidak baik menyerahkan tubuhmu hanya demi mendapatkan petunjuk"

"...."

"Bahkan jika itu hanyalah ciuman!"

Seolah-olah kata-kataku tidak terduga, mata melengkung Blizen melebar sedikit. Aku benar-benar tidak ingin bertengkar dengannya, jadi aku menjelaskan-nya sedikit lagi.

"Begitu kamu terbiasa dengan hal-hal kecil, suatu hari kamu akan melewati batasannya"

"...."

"Ketika kamu sadar sudah melangkah terlalu jauh, akan sangat sulit untuk kembali"

Aku memarahi Blizen dengan suara serius, "Kamu akan menyesalinya nanti, kamu tidak bisa memutar balik waktu"

Blizen menatapku dan terkekeh, "Apa itu"
"Kamu lebih muda dari sepupu-sepupumu, tapi terkadang kamu mengatakan hal-hal yang paling dewasa"

Ups.
Aku melirik kearah lain dan menambahkan suara manis seperti anak sepuluh tahun.
"—itu yang dikatakan Appa-ku."

"Paman?"

Ah, aku tidak punya pilihan lain kan?
"Ya, Appa-ku!"

Melebarkan matanya sedikit, Blizen memiringkan kepalanya lalu mengangguk.
"Begitu. Baiklah"

Apakah aku....benar-benar sudah meyakinkan-nya?
'Syukurlah'

Aku memandanginya, tapi tidak ada yang bisa ku-baca dari ekspresi Blizen. Joshua juga tidak terlalu ekspresif, tapi masih lebih mudah dipahami daripada Blizen.

"Ngomong-ngomong."

"Ya?"

Blizen menjelaskan situasinya sedikit lagi sebelum aku terlalu salah paham.
"Dia tidak begitu berani. Sangat seru melihatnya mencoba-coba dan lucu juga sewaktu dia melarikan diri"
Itu sebabnya dia melepaskannya.

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang