Chapter 70

538 81 4
                                    

Aku melihat ke arah Blizen. Kepalanya semakin menunduk.
Dia mirip seperti-ku saat aku masih Yoo Hyemin.
Rasanya mata-ku menjadi panas melihatnya.

"Kamu tidak melakukan kesalahan apa pun, jadi jangan tundukan kepalamu!"

"...."

"Keadaan tidak pernah menjadi kesalahan Anak-anak"

"..."

"Hanya karena orang tua-mu tidak menghargai-mu bukan berarti kamu tidak berharga"

"..."

"Dilahirkan saja adalah keajaiban, anak adalah hal yang istimewa dan berharga"

Aku tidak tahu kepada siapa aku berbicara. Apakah itu kepada Blizen? Apakah kepada Yoo Hyemin?

Satu-satunya hal yang tidak salah dari pernyataan itu adalah.

"B, Benar. Blizen. Kamu sangat berharga-"
Noarizen gila hendak mengeluarkan omong kosong lagi, jadi aku menginjak punggung tangannya.

Noarizen memekik, "K, kau...!"
Tidak peduli seberapa banyak dia di siksa, dia adalah pria dewasa. Dia berpikir, dia bisa menjatuhkan anak berusia 10 tahun dengan kondisinya yang sekarang

'Karena tidak ada penjaga?'

Masih ada Kakek di Kastil, dan Ayah merupakan pemiliknya, juga ada si kembar yang menakutkan.
Dan aku memiliki monster.

'Bahkan dengan memanggil Ragon, kamu akan langsung ditelan olehnya...!'

Dia mengangkat tangannya.

Saat itulah aku menatap Noarizen sambil menyeringai.

Blizen bersuara, "Berhenti"

Aku dan Noarizen tercengang.
Suaranya sangat tajam, mirip Kakek juga Ayah.

"B, Blizen, kenapa kamu menggunakan nada yang kejam terhadap ayahmu-!"

"Ayah yang berkata selalu mencintai-ku, menyalahkan-ku atas segalanya"

"A, Apa?"

"Sementara dia berkata padaku bahwa aku tidak bersalah"

"Aku memang tidak bersalah! Dia bukan orang yang bertanggung jawab atasmu, jadi dia bisa berkata demikian! Blizen!"

"Jadi apakah tanggung jawab dari seorang Ayah yang menganiaya anaknya?"

Sementara itu, aku bisa melihat Blizen terlalu bagus untuk Noarizen.

Noarizen tampak tidak percaya pada apa yang ia dengar.

Blizen berkata kepada Noarizen, "Aku baru menyadari aku tidak pernah melihat kasih sayang di mata Ayah"

"Blizen?"

"Sungguh dangkal dan tidak berharga"

"N, nak"

"....aku juga akan melakukannya"
Blizen memandang Noarizen yang gemetar, dengan mata dingin.
"Sama seperti Ayah-ku yang selalu meninggalkan-ku setelah keinginannya tercapai, kali ini aku akan meninggalkan-mu"

KLANG!

Noarizen menatap Blizen, dengan ekspresi tersambar petir.

Sampah itu mungkin mengira Blizen akan menyelamatkannya. Betapa tercelanya menuntut cinta dari anak-mu meskipun kamu belum mencintai mereka dengan benar.

Blizen berkata dengan suara rendah, "Selamat tinggal"

"BLIZEN!"

Noarizen memekik, dan aku meraih tangan Blizen.

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang