Marquess Faente mengerutkan keningnya dan meraih lengan putrinya.
"Apa yang sedang kamu bicarakan?"Marquis Faente, yang sedang melewati ruang utama, menemukan istri dan putri-nya dan mendekati mereka.
"Rumelissa pasti lelah, jadi kenapa kamu menahannya begitu, dia baru saja sampai?""Rumelissa kita hampir di permalukan oleh Tuan Putri"
"Apa?"
Marquis Faente yang sangat menyayangi putrinya, mengerutkan kening.
"Ceritakan lebih rinci. Apa yang terjadi?"Rumelissa melanjutkan, sambil mengerucutkan bibirnya seperti burung.
"Dia baru berjalan masuk 10 langkah ke dalam Aula Pesta dan dia bilang dia akan pergi""Tuan Putri melakukannya?"
"Ya! Aku terkejut, jadi ku-bilang, 'Jangan begitu, Kenapa Tuan Putri tidak berbincang dengan saya sebentar saja?' Tapi dia malah marah padaku!"
Wajah Istri Marquis mengeras dan bertanya, "Apakah kamu tidak mengatakan hal yang lancang?"
"Mana mungkin aku berani?"
Rumelissa meremas roknya dan gemetar, seolah mengingat kejadian yang belum lama berlalu itu.
"Dia yang berteriak 'Aku harus pergi!' di tempat ramai, tapi aku-lah yang merasa malu. Aku hampir menangis""Apa?!", ada percikan api di mata Marquis Faente.
Itu sangat tidak sopan bahkan tidak pernah terjadi di Pesta Bangsawan pinggiran. Kamu bilang kamu akan pergi segera setelah tiba. Bahkan Kamu juga berteriak?
"Ini adalah pesta untuk anak-anak, bagaimana bisa Beliau begitu kasar...."
Marquis Faente menggertakkan giginya.
Kata Marquis sambil menyilangkan tangan dengan ekspresi dingin.
"Karena itu adalah pesta anak-anak?"Kemudian Marquess mengerutkan alisnya, "Apa yang sedang Anda bicarakan?"
"Pesta Taman Lily hanyalah pesta untuk anak-anak. Ini pesta dimana ahli waris keluarga berkumpul. Rumelissa adalah satu-satunya pewaris Faente"
Istri Marquis memandang suaminya dan berkata dengan getir, "Jadi maksud-mu, dia sengaja membuat pewaris Marquis Faente terlihat konyol"
"Dia...."
"Apakah Putri tidak tahu betapa kerasnya usaha-ku di Pesta ini? Apakah Beliau tidak tahu maksud-ku meminta Yang Mulia Janda Permaisuri mengirimnya untuk hadir?"
Pasangan Marquis Faente menjadi merah karena marah.
Kata Rumelissa dengan cemberut, "Aku benar-benar malu. Anak-anak lainnya menatapku tanpa mengatakan apa pun...."
"Ya Tuhan, betapa sedihnya Baby-ku di tempat itu tanpa kehadiran Ibu"
Marquess yang berpikir dia akan mati karena malu jika berada di posisi putrinya, segera menghibur anak tersebut.Rumelissa memeluk erat Ibunya, lalu mengangkat kepalanya, "Ah"
"Tetap saja, aku terselamatkan berkat Nona Muda dari Count Astra""Jika itu adalah putri Count Astra...maksudmu putri Daymond Astra?"
"Ya! Dia tidak seburuk yang ku-kira"
Rumelissa telah mendengar tentang Elliotte dari beberapa tempat sebelum Pesta dia adakan.
'Mereka bilang dia adalah anak jahat yang tak tertandingi'
'Bisa-bisa Pusat Perhatian Pesta Taman Lily kali ini bukan Rumelissa Faente, melainkan Elliotte Astra'
'Dia adalah anak yang licik, jadi sebaiknya berhati-hati agar tidak terjebak'
Secara khusus, aku mendengarnya dari Keturunan Langsung Astra, yang berteman dengan-ku melalui koneksi orang tua-ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil Tiga Tahun ini adalah Penjahat
Novela Juvenil'Tidak masuk akal merasuki karakter dalam novel yang harusnya telah di rasuki' Aku merasuki salah satu Karakter Penting yaitu tokoh penjahat yang menyiksa Protagonis Wanita di Novel yang berjudul [I Possessed The Villain's Granddaughter]! Apa kau bi...