Bocil Tiga Tahun ini adalah Penjahat

Chapter 165

Jenderal Tinggi, yang melihat ke arahku dan Para Kepala Unit Pasukan barat berkata, "Masuk"

Ksatria Barat memasuki kantor lebih dulu, dan Aku menghela nafas.

'Aku tidak bisa menanganinya dengan santai, Karena Komandan Pusat ada disini untuk melayangkan protes'

Mereka yang terlibat dalam pengangkatan ilegal akan berhadapan dengan Hukum Negara.

Ketika Aku akan memasuki kantor, suara Cylen terdengar dari belakang, "Kamu lebih bodoh dari yang ku-kira"

"...."

Cylen tersenyum cerah saat Aku menoleh.
"Aku ingin menghukum-mu karena berani mencuri dana dari Pasukan Pusat demi Misi Penaklukan Ghoul, tapi itu tidak diperlukan rupanya"

"Lakukan saja jika Anda menginginkannya. Tapi Saya tidak akan dihukum karena hal tersebut"

"Maaf?", wajah Cylen berubah

"Tidak ada yang salah karena Ksatria Pusat menyetuinya"

"Keputusan itu tidak memiliki stempel-ku sebagai Komandan Ksatria Pusat!"

"Kalau begitu, serahkan saja pada Hukum Kemiliteran"

"Tidak. Tidak perlu melakukannya"
Cylen perlahan mendekatiku. Lalu Dia tersenyum dan menepuk pundakku dengan ringan
"Penaklukan Ghoul adalah misi berbahaya yang bisa menempatkan nyawa para prajurit di ujung maut"

"...."

"Ksatria Barat sudah kekurangan orang, namun yang lebih gila lagi adalah 'Komandan Barat melayangkan tuduhan pada para Ksatrianya'

"...."

"Kasihan sekali Pasukan Barat. Seseorang yang disebut Komandan, seharusnya melindungi Pasukannya, tapi malah menghancurkan mereka demi melindungi reputasi-nya sendiri"

Maksudnya, kekalahan-ku sudah menjadi takdir.

Cylen berbisik lembut, "Dana yang dicuri dari Pasukan Pusat untuk perlengkapan Pasukan Barat, akan ku-ikhlaskan sebagai bantuan untuk Pasukan yang miskin"

Cylen menarik diri dengan senyum angkuh.
Tapi Aku meraihnya dan mencengkeram tangannya.

"Sedang apa kamu!"

"Sepertinya Anda suka mengatakan hal-hal tidak perlu sebagai nasihat, Saya jadi ingin memberi nasihat juga"

"Hei"

"Jangan sembarangan menyentuh tubuh orang lain, apalagi menyentuh bawahan-mu sendiri, bagaimana kalau kelemahan-mu itu akan membuatmu tersingkir?"

"Sungguh vulgar sekali kata-katamu...!"

Aku meletakkan tanganku di pundaknya dan mendekati-nya
"Tunggu saja, beep*, sebagai beep* yang membuat situasi menjadi beep*, Anda sudah seperti beep*, beep* yang sebenarnya"

"A, Apa...!"

Ekspresi para Komandan dan para Ksatria membiru.
Mereka semua adalah Tuan dan Nona Bangsawan yang tumbuh di keluarga baik-baik. Mereka tidak akan pernah mendengarkan kata-kata kasar seperti itu.

Seolah Komandan Pusat telah di nodai telinganya, Dia menutup telinganya dengan tangan gemetar.

Sebastia, Komandan Timur juga membuka matanya lebar-lebar.

Cylen yang tumbuh sebagai Nona Muda tercantik diantara semua Gadis Ibukota, menjadi kaku.

Aku menangkup kedua tangaku dan tersenyum cerah, "Apakan ini kata-kata yang vulgar?"

"...!"

"Wah, gawat~"
Kata-ku dengan tersenyum, "Kalau begitu, Saya pergi dulu".

Di cermin yang tergantung di lorong, Aku bisa melihat Cylen Chateubriand, gemetar.