Chapter 164

340 69 10
                                    

Malam itu.

Sesampai dirumah, Aku pergi ke teras kamar-ku.
Aku duduk di meja teras dengan selimut di bahu, dan menyiapkan Penaklukan Ghoul.

'Ada sekitar 30 Ghoul di lokasi yang ditandai sebagai Pemakaman Istana Baru, jadi untuk menang, setidaknya 7....'

Aku melihat dokumen dengan diam, dan Han Jihyuk perlahan mendekat.
"Kenapa kamu tidak masuk ke dalam?"

"Aku mengantuk kalau ruangannya terlalu hangat"

"Akhir-akhir ini Kamu tidak banyak tidur lagi? Kamu tidak akan bertambah tinggi"

"Hanya kurang dari 5 hari sampai hari Penaklukan Ghoul. Aku akan beristirahat ketika Festival selesai"
Aku menjawab santai dan mengambil pulpen lagi.

Han Jihyuk menatapku, "Mau kubawa kan teh?"

Aku mengambil gelas dan memberikannya padanya, "Ya"

"Cemilan?"

"Ada apa denganmu?"

"Karena kamu terlihat buruk. Bahkan melewatkan makan malam", kata Han Jihyuk dengan hati-hati sambil menggaruk kepalanya.
"Apakah karena kata-kata anak itu, Isez?"

"Hah?"

"Kamu tersinggung karena Isez?"

Aku memiringkan kepalaku, "Tentang Isez, tidak masalah Dia berpikir demikian. Dia datang dengan harapan menjadi Ksatria, tapi di Istana Kekaisaran, hanya mereka yang memiliki uang bisa menjadi Ksatria"

"Itu menjengkelkan"

"Benar. Tapi Dia tetap menunggu kesempatan. Tapi jujur saja, manajemen Militer terlalu buruk. Jadi tidak heran orang-orang berkata 'Ksatria Barat seperti sekumpulan sampah'."

"Apa...."

"Orang-orang yang telah berharap, lelah karenanya. Aku bisa merasakannya"

"Karena kamu seperti itu di Kehidupan Pertama-mu?"

"Ya"

Aku melakukan yang terbaik setiap saat. Berharap mungkin suatu hari Aku akan diakui.
Aku bekerja lebih keras.
Berharap Aku menjadi lebih baik di setiap langkah.
Berandai jika Aku bisa seperti Dahlia...

Kalau diulang terus menerus, kamu akan sadar
"Semua usaha-ku sia-sia"

Saat Aku mengingat kehidupan-ku yang lalu, suasana hatiku menjadi buruk.
Aku ingat waktu itu.

'Pada akhirnya, semua usaha-ku tidak ada artinya'

Aku menghela nafas dan menggosok dahiku
'Banyak sekali yang ku-pikirkan'

Saat berpikir demikian, Han Jihyuk berkata, "Tuan khawatir"
Lalu dengan ringan Dia menunjuk ke pintu.

Saat itu Aku baru sadar bahwa masih ada suara-suara terdengar di luar pintu. Aku masuk ke kamar dan membuka pintu-ku sedikit.

"....Appa?"

Ayah berdiri di depan pintu. Dia memegang nampan yang tidak biasa di tangannya.
Ada sandwich yang berbentu kelinci, minuman penuh strawberry, kue-kue imut, dan lainnya.... nampan itu dipenuhi makanan yang lucu.

"Kamu tidak makan dengan benar"

"...."

"Aku tidak bermaksud mengganggumu...."

"Tidak apa kalau Appa mengganggu-ku"

Ayah yang ragu-ragu, menjawab, "Anak perempuan lainnya tidak suka kalau Ayah mereka mengganggu"

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang