Bocil Tiga Tahun ini adalah Penjahat

Chapter 186

Stadion tersebut berisik seolah-olah akan meledak. Kerumunan bergumam dengan takjub pada situasi yang berubah tiba-tiba.

"Apa yang terjadi?!"
"Jelas, jelas, Pemain No.1 Tim Pusat di dorong mundur, tapi Isez Karam dari Barat tiba-tiba...."
"Itu racun!", pekik seseorang

Di nilai dari kondisi Isez, jelas itu adalah racun.

Kata Liam dengan wajah kaku, "Apakah kuku-nya mengandung racun? Anak itu ada menyentuh pipi Isez..."

"Tidak"

Saat Aku bersuara, para Ksatria menatapku, "Tidak?"

"Isez jelas-jelas melindungi dirinya sendiri saat itu"

Ia terkejut ketika anak itu mendekati-nya dala sekejap, tetapi sebelum tersentuh, Dia melindungi dirinya dengan Kekuatan Suci.

Aku bisa membaca aliran Kekuatan Suci sampai batas tertentu, meskipun tidak sebagus orang yang memiliki Anugerah Ilahi.

Karena Dia sudah melindungi diri di awal, dan tidak memberikan kesempatan kepada lawan.

"lalu kita harus bagaimana...."

'Aku bahkan tidak tahu kapan itu dimulai!'
Kapan orang itu menggunakan racun?
Apakah Dia menyebarkannya di udara?

Tidak, Yang Mulia Kaisar dan kekuatan besar lainnya memperhatikan. Lagi pula kalau di tularkan melalui angin, itu akan membahayakan semua orang sehingga racun semacam itu tidak bisa digunakan.

'Apakah Anugerah-nya memungkinkan Dia menyuntikan racun tanpa kontak?'

Koku menyeringai dan berkata kepada saudaranya.
"Orang-orang disini tampaknya sangat ingin tahu tentang 'Anugerah'-ku, Hyung!"

Mendengar kata-kata itu, para penonton sekali lagi menjadi gelisah
"Begitu rupanya, itu adalah kemampuan Anugerah!"

"Jika Anugerah-nya mampu menyuntikan racun tanpa menyentuh.... itu masalah besar"

"Kalau begini, tidak ada yang bisa dilakukan oleh Tim Barat. Tidak peduli berapa banyak berusaha, jika diracuni, semuanya akan berakhir"

"Sebaik apa pun Komandan Barat menumbuhkan Ksatria-nya, Ia tidak bisa melawan seseorang yang memiliki Anugerah macam itu"

"Bagaimana Komandan Pusat bisa mendapatkan orang-orang bertalenta itu.... bukankah Dia benar-benar anak yang dikasihi Tuhan?"

"Keberuntungan juga keterampilan"

"Bukan sekedar keberuntungan. Mata yang mampu mengenali bakat itu, kemampuan mencari informasi, dan kemampuan bernegosiasi. Dia benar-benar bibit yang baik"

"Dia sebenarnya anak yang berbakat sebelum melakukan kesalahan di Festival Akhir Tahun"

Isez yang duduk di tanah dengan lutut ditekuk, perlahan beridiri.

"Apa...!"
"Apa yang sedang kamu lakukan?!"
Jowick dan Liam memekik.

3 Kondisi kekalahan
Keluar arena, tidak bisa bergerak, pernyataan menyerah

Selama Isez bisa bangkit, Tim Barat tidak akan kalah. Dengan kata lain, pertandingan berlanjut.

Liam bergumam dengan wajah kaku, "Anak itu, walaupun Dia bisa mati, Dia tidak akan menyatakan menyerah. Kalau Dia terus bertarung dalam kondisi seperti itu, Dia benar-benar bisa mati"

'Si bodoh itu....'
Apakah Dia mengejar kematian?
Kita semua bahkan tidak tahu jenis racun apa yang telah mengenai-nya

Koku tertawa, "Ha Ha Ha! Dia bangkit dan jatuh"