Chapter 42: Lie or Die

614 91 0
                                    

Pengejar menjadi kaku.
Keraguan terlintas di wajahnya tentang apa yang harus dilakukan.
Nama Permaisuri sangat penting. Namun, itu tidak berarti ia dapat menyentuh-ku selagi berada di wilayah Astra ini.

Selama aku melindunginya, tidak mungkin dia bisa meraih Alexis. Sementara pengejar ragu-ragu, aku melirik ke Han Jihyuk dan berkedip.

Setelah bertukar pandang, Han Jihyuk menggigit peluit yang tergantung di lehernya.
PWIIIIIIIIIII-!! Suara tajam bergema di sepanjang gang.

Pengejar memandang Han Jihyuk dengan kebingungan.

Han Jihyuk mengangkat alisnya dan berkata, "Para prajurit akan segara tiba. Kau akan membayar harga atas menyinggung klan Astra"

Bahu si pengejar bergidik.

'Seperti dugaanku'

Bagaimana kalau sampai pengejar tertangkap oleh militer kita?

Karena dia menyentuh Keturunan Langsung, tentu saja dia akan diselidiki secara mendetail.

'Akan terungkap fakta bahwa dia berasal dari pihak Permaisuri'

Kemudian Kakek akan mencoba mencari tahu mengapa Permaisuri mengirim Pengejar. Dan tentunya Permaisuri lebih memilih membungkam pengejarnya daripada mengungkap rahasianya.

Merasa terancam, Pengejar mendecak lidahnya dan segera menghilang dari hadapan kami.

Setelah itu, aku menarik nafas dalam-dalam. Aku pun gugup kalau-kalau hasilnya tidak sesuai.

Han Jihyuk yang sama, berkata padaku dengan ekspresi lelah, "Haruskah kita pergi sekarang?"

Aku mengangguk.

Alexis menatap-ku, "Apakah Ksatria tidak datang?"

"Tidak"

".... Huh?"

"Itu hanya peluit biasa"

Bagaimana mungkin para prajurit yang tertinggal di Toko Dessert Cranklin nan jauh bisa mendengar suara peluit? Karena Pengejar itu enggan untuk mundur, maka kami mengambil resiko. Sebelum meniup peluit, Han Jihyuk dan Aku bertukar sinyal dengan kode mata yang sangat cepat.

Urutannya adalah :
1. Aku melirik peluit yang tergantung di dada-nya, 'ITU!'
2. Han Ji-hyuk melihat peluit, 'INI?'
3. Saya sedikit mengangguk, 'LAKUKAN!'

Begitulah Han Jihyuk meniup peluitnya.

Han Jihyuk, merupakan mantan penipu, memiliki bakat berbicara dengan cara yang logis. Sudah 8 bulan sejak terjalinnya mitra bisnis antara Bangsawan dan Reinkarnator ini. Tangan dan kakinya cukup lincah untuk melakukan hal semacam ini. 

Pengejar itu ketakutan dan melihat ke sekelilingnya sebelum berlari tanpa arah tujuan. Aku  sempat khawatir Dia tidak akan terjebak, jadi Aku menutup mata dan mengepalkan tanganku dengan erat.

Alexis menatapku dengan tatapan aneh, "Apakah kamu berbohong?"

"Ya! Aku bohhong!"

"...."

"Ada apaa?"

Tanyaku, dan Alexis menarik tangannya.

Kali ini, Dia mewaspadaiku. Sepertinya Dia lebih waspada dari saat pertemuan pertama, mungkin karena Aku melakukan kebohongan sepele.

Aku berjalan bersebelahan dengan Alexis, dan berkata kepada Han Jihyuk, "Bawa Alexis ke tempat ittu"

"Tempat itu? Maksudmu tempat yang itu?!"

"Jika kiita membawanya ke sana, tiidak ada yang akan mencari-carinya"

"Yah, memang seharusnya begitu", Han Jihyuk menyerngitkan dahinya.

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang