Chapter 190

379 73 44
                                    

Cylen kehilangan kalung Kristal Putih-nya karena imbasan jatuhnya pilar. Ketika Ia mengulurkan tangannya sekuat tenaga untuk meraih kalung tersebut-

PUK-!
Aku menendang kalung itu dengan keras, lalu mengangkat bahu
"Bagaimana ini? Kalung-nya kini diluar Arena"

"Kamu...!", mata Cylen terbakar

Aku tersenyum dan membalik kata-katanya, "Apakah kamu akan menyerah sekarang?"

Kalung Kristal Putih kebanggaannya kini tidak bisa digunakan. Semua orang tahu kekuatan fisik anak gadis itu tidak bisa menyingkirkan pilar yang menindihnya. Dan Dia tidak bisa mendapat bantuan dari Wasit.
Situasi benar-benar terbalik.

Cylen menggertakkan giginya

Aku mengangkat satu alis-ku, "Kamu tidak bisa menggunakan Anugerah yang kamu banggakan itu bukan?"

"...."

"Kamu tahu tidak ada pilihan lain selain menyerah, kan?"

Cylen menatapku dengan penuh kebencian.

Penonton begitu bersemangat. Bagi para Bangsawan, Pertandingan ini digunakan untuk mengukur kekuatan setiap Pasukan Kekaisaran, akan tetapi, pemenangnya dari generasi ke generasi selalu Pasukan Pusat.

Pasukan Pusat hingga kini menjadi pusat perhatian dengan dipenuhi orang-orang paling bertalenta diantara 5 Pasukan. Wajar Komandannya merupakan Komandan yang paling unggul diantara yang lainnya.
Maka tidak mungkin Pasukan Pusat yang demikian, dikalahkan oleh Pasukan lain.

'Tetapi kalau kalah disini, nama Cylen akan di rekam di sejarah dan dipermalukan bahkan setelah meninggal dunia'
Jadi dari sudut pandang Cylen, Dia tidak boleh mengaku kalah.

"Cepat singkirkan batu yang menimpa-ku! Apa kamu mau membunuhku?!"

"Apakah ada orang membantu musuhnya yang takut akan kematian di medan perang?"

"Kau...!"

"Menyerahlah. Lalu Aku akan menyingkirkannya"

Akan tetapi Cylen hanya mengulur waktu

'Bodoh'

Kalau Aku, begitu kehilangan kalung Kristal Putih, Aku akan langsung mengaku kalah.
Untuk meyelamatkan sedikit reputasimu, kamu bisa berkata, 'Dilihat dari situasinya, pernyataan menyerah harus dilakukan untuk mengurangi kerusakan'

'Tapi Dia tidak mau melakukannya'

Bagi Cylen, Aku adalah Darah Kotor
Dia lebih membenci mengaku kalah kepada darah kotor yang jauh lebih rendah dari Bangsawan murni sepertinya daripada mati. Dan pernyataan itu juga di saksikan oleh banyak orang. Dia gemetar membayangkan dirinya menjadi bahan lelucon oleh seluruh dunia.

'Itu bukan urusanku, tolong cepat selesaikan saja'

Kepala-ku mulai terasa sakit.
Anugerah <Membaca>-ku mengkonsumsi banyak energi sihir. Ditambah lagi, Anugerah ini mencapai Tingkat II tidak secara alami, melainkan dorongan dari kisah sebelumnya, jadi Aku sangat lelah.

'Dilihat dari kondisi-ku, sepertinya Aku akan pingsan begitu meninggalkan Arena...'

Itulah sebabnya Aku tidak sabaran. Kaki-ku sudah gemetar, untuk saat ini Aku hanya berusaha mempertahankan kesadaran-ku dengan tersenyum.

TAP-!
Cylen menangkap pergelangan kaki-ku.
Tidak banyak yang bisa Ia lakukan, tapi Dia tampak aneh.

'Kamu bisa apa sambil ditindih pilar besar begitu?...'

Cylen menyeringai, "Kamu pikir ini akan berakhir begitu saja?"

"Apa?"

"Apa pun yang terjadi setelah pertandingan ini... Aku tidak akan ditinggalkan, tidak, tidak akan pernah....", Cylen terus bergumam

Bocil Tiga Tahun ini adalah PenjahatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang