11. Telat

26.9K 2.1K 17
                                    

Sekarang Axel dan Zio duduk di meja makan sambil berhadapan dengan tatapan tajam milik Axel menusuk dalam mata Zio.

"G-gue ke kamar dulu ya xel" Zio dengan canggung berdiri dari duduknya sambil menyengir.

"Duduk" ucap dingin Axel.

"Kan tadi lo nyuruh gue istirahat karena luka gue belum sembuh, jadi gue istirahat aja ya dikamar" ucap canggung Zio yang mencari alasan agar bisa menghindar dari Axel.

"Du-duk!" ucap Axel penuh penekanan dan Zio dengan cepat langsung duduk di kursi menatap Axel yang terlihat menakutkan saat ini.

"Apa maksud lo tadi saat di sekolah? lo suka sama gue? sejak kapan? dan bagaimana bisa lo suka sama gue?" tanya bertubi-tubi Axel pada Zio.

Zio meneguk ludahnya susah payah. Sulit baginya menjawab semua pertanyaan Axel. Zio meremat jemarinya gugup dan bingung, jawaban apa yabg harus dia beri untuk Axel?

"G-gue... suka sama lo udah dari lama, saat kita pertama kali bertemu dan disaat lo bully gue" ucap Zio yang berusaha menjelaskan. "Gue gatau gue suka lo dari mananya.. tapi yang pasti a-aku menyukaimu" lanjut Zio dengan wajah bersemu merah menahan malu.

Lagi-lagi Axel dibuat tertegun dengan ucapan Zio. Telinganya tidak salah dengar kan? telinganya baik-baik saja kan? dan apa ini, jantungnya ikut berdetak cepat tak karuan.

Sebisa mungkin Axel memasang wajah datar cueknya. Ia menatap mata Zio intens dengan tajam dan dingin.

"Gue.. suka sama orang lain" ucap Axel yang membuat Zio mematung dan terdiam seketika.

Hati Zio terasa sakit dan sesak mengetahui jika orang yang disukainya telah menyukai orang lain. Sebisa mungkin Zio menahan air matanya agar tak mengalir keluar didepan Axel. Zio tersenyum lalu mendongak.

"Jadi.. gue telat ya" ucap Zio dengan senyum lebarnya penuh rasa kecewa.

Axel menatap sendu Zio, dia merasa kasihan pada Zio tapi Axel juga tak bisa membalas perasaan Zio karena dihatinya ada seseorang yang dia suka.

"Maaf" ucap Axel sendu dengan rasa bersalahnya.

Zio menggelengkan kepalanya dengan senyum yang tak luntur. "Gapapa kok.. gue nya aja yang telat" Zio tersenyum lebar yang membuat Axel bertambah merasa bersalah.

Axel juga tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya masih menyukai seseorang yang ditemuinya saat masih kecil dulu.

Flashback

"Ma.. kenapa kita kesini sih?! gak seru! Axel mau main sama teman-teman Axel." ucap kesal Axel yang masih berusia 5 tahun.

"Diamlah Axel.. lihat ke depan dan pahami desain yang mama buat untuk pakaian yang akan ditampilkan di acara fashion show ini" ucap mama Axel dengan senyum cerahnya.

Axel kecil hanya bisa mendengus kesal tanpa bisa menolak ucapan mama nya yang sebegitu ingin putranya melihat desain pakaiannya.

Mama Axel itu seorang desainer terkenal. Dia mendesain banyak sekali pakaian, dari pakaian untuk anak kecil hingga dewasa. Bahkan mama nya Axel sudah memiliki begitu banyak butik di pelosok negeri hingga ke luar negeri.

Dan sekarang adalah pameran ketiganya setelah ia mendesain begitu banyak pakaian. Dan saat ini adalah pameran pakaian khusus untuk anak kecil, tak lupa juga modelnya rata-rata ya anak kecil yang imut.

Acara dimulai dan satu-persatu anak kecil berjalan di atas panggung dengan pakaian yang dirancang oleh mama nya Axel.

"Mama!! aku bosan!!" rengek Axel yang merasa bosan karena tidak tertarik dengan orang-orang yang memakai pakaian yang didesain oleh mama nya.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang