22. Mari menyanyiii

21.6K 1.7K 71
                                    

"Eungh.."

"Gue dimana?"

"Kok ada bulatan cahaya?"

Batin pria kecil yang perlahan membuka matanya melihat bulatan cahaya lampu yang membuat matanya silau dan seketika teringat jika dia baru saja mengalami kecelakaan.

"ANJING!" umpat pria kecil yang mengejutkan semua anak adam didalam ruangan itu.

"Weh santai njir, bangun-bangun dah ngumpat aja lo" ucap Edgar.

Pria kecil itu lebih terkejut melihat 5 orang pria berada satu ruangan dengannya.

"Lo. lo. lo. lo. dan lo! siapa? ngapain kalian disini?!" tanya pria kecil tersebut sambil menunjuk satu persatu Kevin dkk.

"Lo di rumah sakit, habis gue tabrak tadi" jawab Kevin dengan santainya.

"Ohh jadi lo yang nabrak gue tadi! tanggung jawab!"

"Tuh gue dah tanggung jawab" balas Kevin sembari menunjuk dengan dagunya ke arah kening pria kecil tersebut yang diperban.

Pria kecil itu menyentuh keningnya dan merasa ada perban yang melilit di kepalanya. "Astaga! gue gegar otak ya?!"

"Gak separah itu kok" ucap lembut Zio.

Pria kecil itu mendongak dan menatap Zio dengan mulut sedikit melongo. Dia terkagum-kagum dengan wajah cantik plus ganteng dan kulit mulus milik Zio. "Wahh cantik" gumamnya.

"Siapa nama lo?"

"A-aku Zio"

"Ohh hai dek Zio, kenalin gue Arfa" ucap Arfa yang meminta jabat tangan pada Zio dan Zio membalas jabatan itu.

"Dak dek dak dek! dia udah kelas 11 SMA ya deck!" sahut Edgar.

"Lo masih 11 SMA aja belagu! gue udah umur 20 cok!" balas Arfa dengan kesal.

"HAH?!!"

Tak mereka duga bila pria kecil nan imut dihadapannya ini seorang pria yang sudah berusia 20 tahun.

"Jadi lo udah lulus sekolah?"

"Hm.. gue pengangguran yang sibuk cari kerja sekarang" ucap lesu Arfa.

"Kerja sama gue aja kalo lo mau" ucap Kevin dengan senyum smirknya.

Arfa mendongak dengan mata penuh binar, "Beneran?!"

Kevin menganggukkan kepalanya mengiyakan Arfa. Kevin memang sedang membutuhkan seseorang untuk bekerja di rumahnya saat ini.

Kerja apa tuhhh







.

Sekarang Axel dan Zio sedang dalam perjalanan untuk pulang setelah pamit pada Kevin karena sudah semakin malam. Di tengah dinginnya angin malam, Zio yang dibonceng Axel sedikit merasa kedinginan hingga Axel berinisiatif menarik tangan Zio untuk masuk ke dalam saku jaketnya agar merasa hangat.

"Hangat?" tanya Axel pada Zio.

"Um hangat"

"Mau jalan-jalan malam?"

"Kemana?"

"Pantai? kan lo mau banget ke pantai kemarin"

"Tapi kan itu rencananya masih 4 hari lagi" ucap Zio. "Dan sehari sebelum kamu tunangan sama Dara Axel.." lanjut Zio dalam hati.

"Ya gapapa, jadi kita bisa 2 kali ke pantai dalam minggu ini" ucap Axel dengan senyum lebarnya.

Zio tampak berpikir sejenak kemudian ia tersenyum dan mengiyakan ucapan Axel. "Baiklah"

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang