Dengan telaten Axel mengompres dahi Zio, mati-matian dia menahan rasa kantuk agar tidak tertidur dan terus terjaga menjaga pujaan hatinya.
"Hiks mama papa Zio disini hiks" gumam Zio yang mengigau dalam tidurnya.
"Sssth ada Axel disini, tenanglah Zio" bisik Axel di telinga Zio sembari mengelus pucuk kepala Zio.
Selang beberapa saat, akhirnya Zio kembali tenang. Ia terlelap dengan nafas yang sudah teratur kembali tidak memburu seperti tadi.
Axel pun sudah dibuat tenang juga dan lega melihat Zio kembali terlelap dengan nyaman. Axel memandangi wajah cantik Zio, terlihat pipi Zio yang sedikit menggembul karena sering disuruh makan olehnya. Ia terkekeh pelan sembari mentoel-toel pipi gembul Zio.
"Imut banget sih ayang gue!! Askajbshsbs" ujar pelan Axel yang tersenyum lebar.
Drttt drttt
Mendadak ponsel Axel bergetar tanda ada sebuah panggilan masuk dari seseorang. Axel mengambil ponselnya yang berada di atas nakas lalu melihat siapa yang menelponnya. Axel kembali menatap sejenak kekasihnya yang tertidur pulas, ia beranjak dari ranjang dan berjalan menuju balkon untuk menerima panggilan teleponnya.
"Hm?"
"Maaf tuan, saya ingin memberitahu jika kebakaran di rumah itu ternyata disengaja karena sebuah hutang yang dimiliki oleh Sarah"
"Apakah disana ada barang yang masih utuh?"
"Ada sebuah foto yang masih terlihat jelas karena tertimpa puing-puing bangunan tidak sampai ikut terbakar, dan mungkin foto itu penting untuk tuan Zio"
"Penting? maksudnya?"
"Foto itu memperlihatkan seorang anak kecil bersama dua orang dewasa dan saya pikir itu foto tuan Zio bersama kedua orang tuanya"
"Baiklah, besok pagi bawa foto itu padaku dan..." Axel menjeda kalimatnya, ia berbalik menatap Zio yang masih menutup matanya rapat. "Apakah dia sudah benar-benar lenyap?"
"Sudah tuan, semuanya bersih tak tersisa apapun"
"Baguslah, sekarang lanjutkan pekerjaanmu"
"Baik tuan saya permisi"
Tutt
Axel memutuskan panggilannya dan mematikan ponselnya. Ia berbalik berjalan menuju Zio yang masih setiap terlelap. Diciumnya punggung tangan Zio penuh cinta. "Cepat sembuh baby, Axelmu ini mengkhawatirkanmu" ucap pelan Axel.
.
Keesokan paginya.
Cit cit cit
Suara ayam berkokok.Axel yang tertidur di sebuah kursi terbangun begitu cahaya mentari menyinar di wajahnya. Ia mengerjapkan matanya pelan dan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul enam pagi.
Tok tok tok..
Sebuah ketukan pintu pelan terdengar membuat Axel menolehkan kepalanya ke arah pintu. Ia bangkit dengan malasnya lalu membukakan pintu dan melihat seorang maid berdiri di depan pintu kamar.
Cklek
"Ada apa?" tanya Axel dengan wajah datar.
"Ada seorang pria datang membawakan ini untuk tuan muda" ucap jelas sang maid tersebut yang memberikan sebuah kotak pada Axel.
Axel mengambil kotak tersebut dari maid dengan raut datarnya. "Hm, pergilah kembali lakukan tugasmu" ucap Axel yang diangguki oleh maid.
Axel kembali masuk kedalam kamarnya, ia menaruh kotak yang ada ditangannya di atas meja belajar. Lalu ia berbalik berjalan mendekat ke arah Zio yang masih terlelap. Di sentuhnya dahi Zio, Ia menghela nafas lega merasakan suhu tubuh Zio yang kembali normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
XelZio|•|✓END
Romance[TERBIT] [BAB MASIH LENGKAP] Axel dan Zio. Zio yang menjadi bahan bully oleh semua murid di sekolahnya terutama remaja lelaki bernama Axel. Dan Zio tertarik pada seseorang yang seharusnya dia benci. Axel yang selalu membully Zio tanpa ampun setiap...