31. Atapu

22.1K 1.6K 47
                                    

"Axel.. aku gak mau mandi, dingin" ucap Zio yang menolak paksaan Axel untuk mandi. Zio menolaknya karena merasa bahwa hari ini terasa begitu dingin baginya.

"Mandi Zio, biar badanmu gak sakit. Aku mandikan pelan-pelan ya" bujuk Axel pada Zio yang sedari tadi menolak.

Bukannya apa-apa juga, hanya saja Zio sedikit malu jika harus dimandikan oleh Axel. Jika mandi sendiri, Zio masih belum bisa karena dia masih belum bisa banyak bergerak.

"Gak mau Axel, nanti aku akan mandi sendiri saja"

"Benarkah kau bisa? bagaimana dengan ini"

"Akh! Axel" pekik sakit Zio saat Axel tiba-tiba menekan pelan lebam di lengannya akibat terhantam ke aspal saat kecelakaan.

"Sakit bukan, jadi biar aku mandikan kamu. Aku janji akan pelan-pelan dan hati-hati" ucap Axel dengan senyum modusnya.

Zio pun dengan terpaksa mengiyakan Axel. Menolak pun ia tak akan bisa. Semoga saja dia tidak mati malu setelah ini. Hehe

Axel menggendong Zio bridal style dengan Zio yang menutup wajahnya malu dan enggan menatap wajah Axel yang menampilkan senyum nakalnya.

Axel masuk ke dalam kamar mandi dan memasukkan tubuh Zio kedalam bathtub yang masih belum diisi air. Dengan perlahan Axel melepaskan pakaian Zio satu persatu.

Zio terus meronta dan menolak Axel melepaskan pakaiannya karena dia sekarang sangat sangat sangattt malu.

"Axel.. kumohon keluarlah, aku akan mandi sendiri" mohon Zio dengan wajah melasnya.

Axel sejenak sedikit terluluh dengan ekspresi imut Zio. Namun dengan cepat ia menepisnya dan menatap datar Zio.

"Aku mandiin sekarang, nurut ya baby" ucapnya yang mulai menyalakan keran air untuk mengisi bathtub.




.

"Ssh pelan-pelan Axel, ini sedikit sakit" ringis Zio yang kesakitan.

"Iya-iya maaf"

"Jangan ditarik Axel, kumohon diamkan sebentar"

"Nanti sakitnya bertambah Zio, tahan sebentar akan kutarik pelan"

Zio meringis pelan merasakan sakit, "Pelan-pelan tarik perbannya hiks sakit"

Axe menghela nafas pelan, "Iya Zio sayang maaf tahan sebentar saja oke"

Selesai mandi, Axel langsung mengganti perban Zio dengan telaten. Zio berkali-kali meringis sakit saat lukanya sedikit tertarik oleh perban yang coba Axel lepaskan. Emang dasarnya Axel gak bisa ngobatin orang.

"Sudah selesai, sekarang istirahat"

"Istirahat terus, aku mau keluar Axel" kesal Zio yang terus menerus dikurung Axel dalam kamar tidak diperbolehkan keluar oleh Axel.

"Enggak, istirahat sampe sembuh. Kalau sudah sembuh kita jalan-jalan"

"Tapi maunya sekarang, aku sangat bosan Axel" rengek Zio.

Axel menatap wajah cantik Zio kemudian tersenyum smirk. "Hm, kekasihku sudah bisa merengek ya sekarang"

"I-itu karena aku kesal padamu"

"Berusaha membujukku baby?"

Zio memalingkan wajahnya malu menatap wajah tampan milik Axel.

Axel menghela nafas pelan lalu dengan perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah Zio dan membelai lembut bibir Zio. Wajah cantik Zio terlihat sangat mengagumkan, sungguh beruntung Axel bisa memiliki Zio.

Cup

Dengan pelan Axel mengecup dan melumat bibir Zio yang menjadi candunya. Tak berselang lama, Axel melepaskan ciumannya dan menatap dalam Zio.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang