"Axel.. kau dan Zio ada dimana? kenapa mama tidak menemukan kalian disini?!" tanya Biancha lewat sambungan telepon dengan Axel.
"Kita udah ada di rumah ma.. maaf gak kasih tahu mama dulu tadi, Zio merasa sedikit tidak enak badan jadi dia ingin segera pulang"
"Astaga apa Zio sakit?!" panik Biancha.
"Nggak ma.. cuma kecapekan sedikit. Dan untuk pakaian yang Zio kenakan tadi, besok Axel bawa ke rumah mama. Soalnya sekarang Axel sudah ada di rumah Axel sendiri"
"Baiklah kalau begitu, selamat malam dan rawat Zio dengan baik Axel"
"Um iya ma"
Tuttt
"Lo istirahat aja dulu, pasti capek kan?"
Zio mengangguk pelan dan berjalan kembali ke kamarnya. Zio masuk kedalam kamarnya dan duduk ditepian ranjang dengan pakaian yang sudah ia ganti tadi saat sampai di rumah.
Cklek
Pintu kamar Zio terbuka dan menampilkan Axel yang masuk kedalam dengan membawa kotak P3K. Axel berjalan mendekat lalu berjongkok didepan Zio.
"Siniin tangan lo, biar gue obati" ucap Axel dan yang mulai mengobati siku Zio yang terluka karena jatuh tadi saat mengejar Axel.
"Makasih" ucap Zio pelan.
"Um.. maaf karena gue lo jadi terluka" balas Axel lirih.
Zio menggelengkan kepalanya, "Bukan salah kamu, ini salah aku yang gak hati-hati jalannya" ucap Zio dengan senyuman di wajahnya.
Axel menatap Zio sejenak kemudian kembali fokus mengobati siku Zio. Dengan telaten Axel mengobati luka Zio yang tak seberapa parah.
"Udah.. sekarang lo tidur, udah malem. Besok kita harus sekolah dan sorenya lo harus kerja"
"Um.. makasih Axel"
Axel terdiam sejenak lalu menatap kembali Zio, "Bisa gak kalo lo gausah kerja? biar gue aja yang kerja, lo cukup istirahat dirumah aja"
"Emang kerjaan kamu apa?"
"Lo gak perlu tau, intinya lo mending di rumah aja gausah kerja"
Zio menggelengkan kepalanya cepat tabda tak setuju dengan ucapan Axel. "Gak.. aku mau kerja, lagian aku kerja juga untuk hidupku sendiri"
"Ck! terserah!"
Axel bangkit dan berjalan keluar dengan membawa kotak P3K dan memasang wajah kesal.
.
Drrttt drttt
"Hm? ada apaan?"
"Idih cuek amat ngab, lo mau ke bar gak? gue ama yang lain mau main ke bar soalnya" ucap Edgar dalam telepon.
"Kobam?"
"Yaps kobam bareng, kuylah gas!"
Axel terdiam sejenak tampak berpikir kemudian tak menunggu lama ia menyetujui ajakan Edgar karena dia juga ingin meredakan rasa kesalnya.
"Oke, lo kasih tahu tempatnya nanti. Gue otw sekarang"
"Sip siap!"
Axel menutup sambungan teleponnya dan memasukkan handphone nya kedalam saku kemudian berjalan mengambil kunci motor dan keluar tanpa memberitahu Zio atau siapapun terlebih dahulu.
Brrmm brrrmm
Suara brmm² motor terdengar dari kamar Zya, Zya yang duduk di atas kasur pun bangkit dan berjalan menuju jendela. Tampak Axel yang menaiki motornya dan melajukannya pergi dari rumah tanpa memberitahu Zio kemana ia akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
XelZio|•|✓END
Romance[TERBIT] [BAB MASIH LENGKAP] Axel dan Zio. Zio yang menjadi bahan bully oleh semua murid di sekolahnya terutama remaja lelaki bernama Axel. Dan Zio tertarik pada seseorang yang seharusnya dia benci. Axel yang selalu membully Zio tanpa ampun setiap...