29. Pertunangan

24.6K 1.7K 90
                                    

Hari pertunangan

~Suara musik mengalun indah dengan melodi yang mamanjakan telinga. Acara pertunangan sudah siap dengan para tamu undangan yang sudah berdatangan. Juga teman-teman Axel tidak lupa untuk diundang.

Sedari tadi Darion terus menyuruh bawahannya untuk menghubungi Axel namun masih saja tidak diangkat oleh Axel. Sedangkan Dara terus merasa kesal karena Axel masih saja belum datang di acara pertunangannya.

"Axel, kau dimana?!" desis Dara.

"Mana nih si Axel? katanya tunangan tapi dia nya gak nongolin diri dari tadi" ucap Kevin.

Darion yang masih saja berdiri sembari menampilkan senyum pada tamu undangan dengan memegang segelas sampanye ditangannya.

"Tuan Darion, kemana putramu? kenapa sampai saat ini dia masih belum juga datang?" tanya seorang teman bisnis Darion.

Darion tersenyum, "Persiapan mental dan penampilan sangat dibutuhkan bukan di acara pertunangan?" jawab Darion dengan senyum.

"Aah baiklah saya paham"

Cklek

Drap.. drap.. drap..

Suara langkah kaki terdengar menggema kala seseorang datang dan masuk kedalam aula acara pertunangan.

"Wah lihat itu kan putra tuan Keyxo" bisik salah seorang tamu undangan yang melihat seseorang masuk kedalam dengan tampannya.

Axel datang lengkap dengan jas hitam yang sangat elegan dan penampilan yang begitu tampan hampir membuat semua wanita yang ada disana terpesona.

Tapi, Axel tidak datang sendiri. Melainkan ditemani oleh dua orang dibelakangnya, Biancha dan Zio. Biancha datang bersama Zio yang berada di kursi roda karena masih terlalu lemah untuk berdiri apalagi berjalan. Zio memakai jas putih yang menambah kesan cantik juga tampan sekaligus walau masih ada perban yang melilit di kepalanya.

Biancha dengan senang hati mendorong kursi roda untuk Zio dan datang bersama ke acara pertunangan.

Darion dan Dara yang awalnya tersenyum senang melihat kedatangan Axel tiba-tiba senyuman itu luntur kala melihat Zio ikut datang ke acara tersebut.

"Maaf, saya terlambat" ucap Axel penuh wibawa.

Darion seketika mengubah raut wajahnya menjadi bahagia dan menyembunyikan rasa kesalnya dalam hati. Begitu juga dengan Dara, ia menyimpan rasa kesal yang begitu dalam melihat Zio datang di acara pertunangannya. Dara pikir Zio sudah tiada saat Darion bilang bahwa dia sudah mengirim seseorang untuk melenyapkan Zio. Tapi apa ini? harapannya langsung pupus begitu saja.

"Syukurlah kau datang nak, mari kita mulai acara pertunangannya" ucap Darion pada semua orang.

Axel terdiam kemudian ia berbalik menatap sendu Zio dan Biancha bergantian. Axel melangkahkan kakinya maju kedepan ke atas panggung kecil yang disediakan untuk ia bertukar cincin dengan Dara.

-Btw aku gak tau ya acara pertunangan itu ngomongnya apa aja jadi skip wae lah, langsung ke acara tukar cincin ye. Kan aku sendiri belum pernah tunangan wkwkwk:v

"Baik sekarang acara tukar cincin, silakan tuan muda Axel untuk memasangkan cincin di jemari nona Dara"

Axel mengambil sebuah kotak yang terdapat dua cincin kemudian ia mengambil cincin yang lebih kecil dan perlahan mengarahkannya pada Dara. Dara tersenyum bahagia karena akan bertunangan dengan Axel.

Namun siapa sangka jika Axel tidak segera memasangkan cincinnya melainkan beralih berjalan ke arah pria cantik yang tengah duduk di kursi roda dengan raut yang sulit diartikan.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang