32. Ponsel balu

20.9K 1.6K 28
                                    

Niatnya hiatus tapi gajadi hehe
greget pengen up mulu








.

Balik ke Egi.

Sekarang pria manis itu sedang menangis dalam diam namun tersedu-sedu didalam toilet. Berkali-kali dia mengusap air matanya namun terus saja air matanya tidak bisa berhenti.

Egi merasa sakit mendengar jika Edgar seperti tertarik dengan pria cantik seperti Arfa. Dia akui jika Arfa memang cantik sama seperti Zio, tidak seperti dirinya yang terlihat biasa saja.

"Hiks gue kenapa sih anjing! hiks kenapa ini air mata gue gabisa berhenti hiks" gumam pelan Egi yang berusaha memberhentikan air matanya yang terus keluar tiada hentinya.

Brak brak brak!!

Egi sangat terkejut mendengar dobrakan keras dari luar toilet berkali-kali.

"EGI!!" teriak keras seseorang memanggil nama Egi. Dan ternyata itu suara Edgar.

Egi cepat-cepat menghapus air matanya dan merapihkan penampilannya kemudian keluar dari dalam toilet menemui Edgar.

Cklek

"A-ada apa?" tanya Egi yang menunduk tidak menatap Edgar.

"Tatap gue"

"Ayo balik, yang lain pasti udah nunggu" ucap Egi yang berjalan pergi namun sesaat tangannya dicekal oleh Edgar.

"Egi liat gue, tatap mata gue!!" ucap Edgar sembari menatap tajam Egi yang masih setia terdiam menundukkan kepalanya.

"...."

"EGI!!!" bentak keras Edgar dan membuat Egi tersentak kaget dan tubuhnya mulai gemetar pelan.

Edgar menghela nafas kesal lalu dengan paksa dia membalikkan badan Egi agar menatap dirinya. Dilihatnya Egi yang masih terus menunduk membuat Edgar bertambah kesal. Ia mengapit dagu Egi dan mengangkat kepala Egi.

Wajah terkejut dan sedikit panik terukir kala melihat Egi yang menangis tanpa suara dengan air mata mengalir deras dari pelupuk matanya melewati pipi halusnya.

Egi menjauhkan kembali wajahnya dari Edgar dan masih terisak pelan.

"H-hei Egi liat gue Egi tatap mata gue" ucap Edgar lembut sembari memegang kedua tangan Egi.

Dengan perlahan Egi mendongakkan kepalanya dan menatap mata Edgar dalam. "Hiks.. lo kenapa kesini? hiks" tanya Egi dengan isakannya.

"Gue nyari lo gi. Maaf.. maaf karena gue gak peka dengan lo sampe gue harus denger semuanya dari mulut orang lain. Egi gue minta maaf, gue pikir lo gak bakal punya perasaan apa-apa selain sebagai sahabat. Tapi ternyata sekarang gue tahu kalo lo punya perasaan ke gue lebih dari seorang sahabat dan gue-.."

"Darimana lo tahu semua itu? lo denger itu semua dari orang lain yang belum tentu itu benar" ucap Egi dengan tatapan tajam dan memotong ucapan Edgar.

Edgar terdiam dengan tatapan yang nanar menatap Egi. "Gue yakin lo memang punya perasaan itu ke gue" ucap Edgar penuh keyakinan.

"Kalo gue bilang nggak gimana?"

"Gak mungkin, pasti lo bakal bilang iya"

Tangan Egi yang berada di sampingnya mengepal erat dan dengan sesaat Egi melayangkan sebuah pukulan kuat pada perut Edgar.

Bugh!

"Akhss!" ringis Edgar yang tiba-tiba menerima pukulan telak dari Egi. "Gi lo apa-apaan sih?! sakit njir!" kesal Edgar.

XelZio|•|✓ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang